Sukses

Reidl, Pelatih Bertangan Dingin

Alfred Riedl tak peduli jika orang menyebutnya sebagai pria yang kaku, pelit senyum, dan tak luwes. Bagi dia jauh lebih penting strategi kepelatihannya bisa diterapkan di lapangan.

Liputan6.com, Jakarta: Siapa yang tak kenal Alfred Riedl? Keberhasilannya meracik dan membawa Timnas Indonesia bermain menawan dalam ajang Piala AFF 2010, membuat nama pria kelahiran Wina, Austria, itu dikagumi penggemar sepakbola di Tanah Air.

Pria berusia 61 tahun sangat pendiam. Tak terlihat ekspresi yang menggebu di wajah, bahkan saat anak asuhnya menjebol gawang lain--seperti halnya yang sering diperlihatkan pelatih lain. Sebaliknya, Riedl malah sibuk mengingatkan Firman Utina dan kawan-kawan untuk tetap dan terus berkonsentrasi. Dia seperti tak peduli, berapa banyak gol yang telah diciptakan oleh para pemainnya.

Bahkan, Riedl tak peduli jika orang menyebutnya sebagai pria yang kaku, pelit senyum, dan tak luwes. Di saat tertentu, dia tetap mendengar masukan banyak orang. Namun, ada kalanya Riedl bersikap tegas. Bagi dia, jauh lebih utama strategi kepelatihannya membuahkan hasil, daripada sibuk menanggapi pendapat orang tentang dirinya.

Sejauh ini, strategi Riedl boleh dibilang jitu. Selama tampil di ajang Piala AFF 2010, Timnas Indonesia berhasil menang enam kali dan hanya sekali mengalami kekalahan. Walau gagal tampil sebagai juara, penampilan anak asuh Reidl selalu dinanti-nanti penggemar Timnas Indonesia. Sebab, mereka selalu menyuguhkan laga yang menawan, kecuali ketika kalah melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil.

Tak hanya masyarakat, pemain Timnas Indonesia pun mengakui kepemimpinan Riedl yang berbeda. Mereka berharap PSSI mau mempertahankan Riedl untuk masa yang akan datang. "Dia sudah menyatu dengan kita. Seperti mengerti apa yang kita mau," kata Firman Utina, Kapten Timnas Indonesia.

Penyerang muda Yongki Aribowo mempunyai pendapat serupa. Dia merasa, Riedl menularkan sikap disiplin, yang memang mutlak dimiliki setiap pesepakbola profesional. "Kalau saya pribadi, inginnya Riedl tetap dipertahankan," ujar Yongki.

Riedl sendiri belum tahu tentang nasibnya di Indonesia. Sebab, sampai saat ini belum ada kabar dari PSSI. "Belum ada tanda-tanda untuk melanjutkan," kata Riedl, singkat.

Sebelum melatih Indonesia, mantan penyerang Tim Austria itu sudah pernah memegang Timnas Austria, Liechtenstein, Palestina, Vietnam, dan Laos. Baru pada 2010, dia dipercaya melatih Timnas Indonesia serta Tim U-23. Selama Piala AFF 2010, Riedl dibantu dua asisten pelatih, yaitu Wolfgang Pikal dan Widodo Cahyono Putro.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.