Sukses

King Tak Luput dari Sanksi

Aturan tetap aturan. Itulah prinsip yang dipegang teguh Harry Redknapp di White Hart Lane. Meski telah meminta maaf atas kelakuan buruknya pascalaga lawan Everton, kapten Tottenham Hotspur, Ledley King tetap bakal diganjar denda dua kali gaji mingguannya.

Aturan tetap aturan. Itulah prinsip yang dipegang teguh Harry Redknapp di White Hart Lane. Meskipun telah meminta maaf atas kelakuan buruknya pascalaga lawan Everton, kapten Tottenham Hotspur, Ledley King tetap bakal diganjar denda dua kali gaji mingguannya. Kelakuan buruk dimaksud adalah keterlibatan King dalam insiden penyerangan terhadap doorman, Waheed Butt di salah satu klab malam yang terletak di Soho Street, pusat Kota London. Diyakini ulah King itu dipicu dari konsumsi alkohol alias mabuk-mabukan. Karenanya, King pun harus rela diseret ke dalam bui.

Dalam pernyataan yang dilansir di situs resmi klub, King mengaku menyesal dengan apa yang telah diperbuatnya. “Saya menyesal kongkow bareng teman dengan cara yang terlalu berlebihan. Saya telah meminta maaf kepada Harry. Saya pun paham betul jika seorang pemain profesional saya mempunyai kewajiban untuk bersikap dan bertindak dengan penuh tanggung jawab,” aku King, 28 tahun.

Lebih jauh, tersirat King mengakui jika tindakannya telah keluar garis atau kelewat batas. “Saya membantu polisi dalam penyelidikan kasus ini. Siapapun yang kenal dengan saya, tentunya tahu betul jika ketikaka itu tindakan yang saya lakukan benar-benar bukan karakter yang saya miliki. Saya berharap kasus ini segera selesai sehingga saya dapat kembali berkonsentrasi ke lapangan hijau dan tampil semaksimal mungkin di sisa pertandingan musim ini,” tegasnya.

Sikap ‘tobat’ King mendapat apresiasi dari Redknapp. Namun, bagi mantan manajer Portsmouth dan West Ham United itu, peraturan tetap harus ditegakkan. Karenanya, King bakal terancam denda maksimum sebesar dua kali gaji mingguannya yang totalnya mencapai 160 ribu pound atau sekitar Rp 2,5 miliar.

“Saya pikir, tidak ada cerita bagi seorang pesepakbola minum-minuman (mabok). Siapapun. Para pesepakbola masa kini adalah atlet top dan seharusnya mereka menjaga betul kondisi fisik dan sikap tindak-tanduknya sehingga menjadi contoh yang baik bagi publik,” kata Redknapp yang ketika masih memenej The Hammers, hanya memperbolehkan para pemainnya minum soft-drinks.

“Saya bakal berbicara dengan Ledley. Performanya di lapangan luar biasa. Namun, ia telah menoreh contoh yang buruk. Itu memang di luar karakternya. Akan tetapi, seringkali itu terjadi manakala para pemain minum-minuman. Kami akan melihat kasus ini. Memang, ia telah meminta maaf, tapi klub bakal melihat tindakan apa yang mesti dilakukan,” tegas Redknapp seperti yang dikutip Daily Mail.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.