Sukses

Liga Champions di Mata Carletto

Resmi sudah musim depan Chelsea dibidani Carlo Ancelotti. Target tinggi langsung dipancangkan eks-pelatih AC Milan tersebut. Menjuarai Liga Champions menjadi prioritas terdepan.

Liputan6.com, London: Seperti digembar-gemborkan media massa, Carlo Ancelotti akhirnya resmi menggantikan Guus Hiddink sebagai manajer di Chelsea. Pria Italia berusia 49 tahun itu menjadi manajer kelima Chelsea dalam dua tahun terakhir. Selang beberapa jam diumumkan, Ancelotti sudah menggembar-gemborkan targetnya.

Menurut penuturan Ancelotti, menjuarai Liga Champions merupakan priritas terdepannya. Trofi yang begitu mengganggu benak pemilik The Blues, Roman Abramovich, yang tidak bisa diwujudkan Jose Mourinho, Avram Grant, Luiz Felipe Scolari dan Guus Hiddink.

“Trofi Liga Champions bagi saya merupakan kompetisi terbaik di dunia,” kata Ancelotti seperti dilansir Reuters. “Chelsea punya jejak rekam menarik, lima kali menembus babak semifinal dalam kurun waktu enam tahun. Sungguh hebat! Tetapi kini kami mesti menjadi juaranya. Semoga saja keinginan itu bisa terwujud.”

Ancelotti punya catatan bagus di Liga Champions. AC Milan dua kali dibawa pria yang biasa disapa Carletto itu jadi juara kontinen. Prestasi yang membuatnya masuk ke dalam klub enam sosok yang berhasil menjuarai Liga Champions sebagai pemain dan pelatih, terakhir ditorehkan Pep Guardiola bersama Barcelona.

Di musim 2007-08 Chelsea kalah di partai final dari Manchester United melalui babak adu penalti. Dan musim ini mereka ditenggelamkan sang juara Barcelona akibat agresifitas gol tandang di babak semifinal. Namun beban berat ada di pundak Ancelotti untuk bisa meneruskan kesuksesan Hiddink yang sukses mengantar Chelsea juara Piala FA.

Beban yang tidak dianggap serius Ancelotti. Menurutnya ia sudah terbiasa dengan tekanan. Perjalanan karier selama delapan tahun menangani Milan jadi alasan. Yang masuk dalam kacamata Ancelotti adalah adaptasi permainan. Menurutnya permainan di Italia lebih taktis, namun Liga Premier memiliki tempo permainan lebih kencang.

“Tekanan akan sama antara Chelsea atau di Milan. Keduanya klub besar di Eropa dan mereka selalu ingin memenangkan semua gelar yang ada. Melihat dari televisi, strategi permainan di Liga Premier kurang didalami. Permainan cenderung sangat cepat dan itulah yang saya inginkan,” katanya menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini