Sukses

West Ham Masih Limbung

Berpindah kepemilikan tidak membuat keuangan langsung stabil. Masa depan The Hammers masih menjadi pertanyaan mendasar meski sudah diakuisisi perusahaan aset manajemen Islandia, CB Holding.

Liputan6.com, London: CB (Claret and Blue) Holding, perusahaan pengelola aset manajemen Islandia, mengakuisisi West Ham United (Baca: CB Holding Takeover West Ham). Sebuah langkah untuk mengambil alih aset yang tadinya dimiliki Bjorgolfur Gudmundsson, mantan owner West Ham dan pengusaha yang terjerumus ke dalam kubangan utang akibat krisis ekonomi dunia.

CB Holding memiliki rencana tiga tahun menjalankan roda klub, meskipun sebelum jangka waktu tersebut mereka berencana akan melepas saham mayoritas klub. Hal mendesak adalah menyeimbangkan pembukuan keuangan klub. Seperti digubris The Times, pembicaraan dengan penanam modal potensial telah dijalani dalam sepekan kemarin.

Gudmundsson tidak bisa berkelit. Ia harus menyerahkan klub yang dibelinya itu setelah kekayaannya menguap 500 juta pound (Rp 8,2 triliun). Taipan perbankan Islandia itu berharap West Ham mampu menggapai mimpi tampil di Liga Champions. Tapi West Ham menyisakan masalah, over-bujet transfer dan gaji pemain, meski dalam 18 bulan terakhir terus menjalani pengetatan keuangan.

Di bawah CB Holding yang lebih berpengalaman menyelamatkan perusahaan yang sakit, West Ham ditaksir akan lebih efektif dan efisien dalam hal menggenjot laju roda finansial. Menjaga value West Ham jadi prioritas, yang berarti bersebrangan dengan ide menjual banyak pemain bintangnya lantaran bisa terdegradasi. Sejajar dengan hal itu, juga tidak akan menginvestasikan uang untuk belanja pemain.

Dana segar bisa dipetik dari penjualan Matthew Upson. Desakan datang dari sang pemain karena centre-back internasional Inggris itu ngebet bermain di Liga Champions. Tugas yang berat kini ada di pundak Direktur Teknik The Hammers, Gianluca Nani, bersama Gianfranco Zola. Tugasnya adalah memilah-milah pemain yang akan dijual dengan harga setinggi mungkin, dan membeli pemain murah dengan potensi selangit.

“Dari sudut pandang ekonomi, keuangan klub akan lebih stabil,” kata Nani kepada The Times. “Kami tidak akan melakukan revolusi terhadap skuad. Keinginan utama kami adalah mempertahankan pemain terbaik yang dipunya dan melepas mereka yang memang menginginkan pindah."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.