Cenderamata dari Dubai

Liputan6.com, Dubai: Sejak kepemilikan klub diambil alih konsorsium Abu Dhabi di bawah kendali Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan pada 1 September 2008 lalu, Manchester City digadang-gadang bakal jadi klub terkaya di Inggris dan Eropa.

Aktifnya gerak langkah The Citizens dalam berbelanja pemain baru, terutama di bursa transfer musim panas ini kian mengindikasikan bahwa soal fulus bukanlah masalah besar bagi sang owner klub yang diklaim mempunyai harta kekayaan bersih sampai 33 miliar pound atau sekitar Rp 544,5 triliun!

Cerita di bawah ini juga kian membuktikan betapa mudahnya Sheikh Mansour merogoh koceknya untuk memanjakan para pemain City. Seperti yang dilansir The Sun, bertempat di hotel bintang lima Emirates Palace, Dubai, Sheikh Mansour—yang menghabiskan dana 200 juta pound (sekitar Rp 3,3 triliun) untuk mengambil alih saham kepemilikan Thaksin Shinawatra—tanpa ragu menyambut kedatangan Mark Hughes dan anak-anak asuhannya dalam jamuan spesial layaknya menerima kedatangan seorang raja.

Tidak hanya itu, dengan entengnya Sheikh Mansour memberi kenang-kenangan alias cenderamata bagi setiap pemain berupa jam tangan mewah edisi khusus buatan Franck Muller—pembuat jam terkenal asal Swiss—senilai 168 ribu pound atau sekitar Rp 2,77 miliar.

Sejumlah bintang yang baru diboyong Hughes ke City of Manchester Stadium, seperti Carlos Tevez, Roque Santa Cruz, dan Gareth Barry tampak hadir di antara para pemain yang menerima langsung cenderamata tersebut. “Para pemain Manchester City begitu dimanja. Mereka diperlakukan bak seorang raja,” kata seorang sumber kepada The Sun.

Pada Sabtu (18/7) lusa, Hughes dan skuadnya akan mengikuti turnamen Vodacom Challenge di Afrika Selatan. Dalam turnamen tersebut, City akan ditantang Orlando Pirates dan Kaizer Chiefs.