Sukses

Rp 1,6 Triliun, Anggaran Gaji City

Mengoleksi banyak pemain bintang demi ambisi menjadi klub besar mengundang risiko melonjaknya pengeluaran. Manchester City misalnya, anggaran gaji per tahun pemainnya naik hingga dua kali lipat.

Liputan6.com, Manchester: Ada pengorbanan tidak kalah besar di balik ambisi besar yang dikumandangkan Manchester City. Untuk menggapai predikat klub besar Inggris dan dunia, konsorsium Abu Dhabi yang berdiri di belakang City menggelontorkan dana berlimpah untuk mendatangkan sejumlah bintang.

Tidak berhenti hanya untuk belanja pemain, City juga mesti menyediakan dana besar untuk menggaji para pemain tersebut. Untuk sektor ini anggaran gaji per tahun di City melonjak hingga dua kali lipat, taksiran terakhir setelah membeli Kolo Toure dari Arsenal.

Untuk menggaji kumpulan bintangnya, owner City saudagar asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan per tahunnya mesti menganggarkan sekitar 100 juta pound atau mencapai 1,6 miliar. Itu semua hanya untuk gaji pemain, yang berarti untuk menepati komitmennya sewaktu mengakuisisi, dalam empat tahun ke depan ia mesti menyiapkan hampir setengah miliar pound!

Jika ditilik lebih jauh wajar anggaran gaji itu wajar adanya. Untuk membujuk Emmanuel Adebayor saja City menggaji penyerang asal Togo itu sebesar 150 ribu pound (Rp 2,4 miliar). Jumlah itu sama seperti dengan yang diterima Carlos Tevez. Untuk Gareth Barry dan Kolo Toure, kedua pemain itu menerima 120 ribu pound (Rp 2 miliar). Itu belum termasuk Robinho yang per pekan menerima 160 ribu pound dalam rekeningnya.

Termasuk di dalam revolusi City, musim depan seluruh pemain mendapat tambahan signifikan dari bonus kemenangan. Chief Executive City, Gary Cook mengklaim bahwa mengakuisisi pemain seperti Adebayor merupakan langkah investasi bagi City. Namun di mata rival sekota, Manchester United, langkah itu bisa menjadi bumerang buat City. Terutama masa depan finansial yang tidak jelas.

“Kami tidak bisa membayangkan esensi mengeluarkan uang banyak untuk pemain yang telah berusia 27 atau 28 tahun. Anda tidak akan mendapatkan untuk itu. Kami juga mempertahankan besarnya anggaran gaji 45 sampai 50 persen dari total pengeluaran,” ujar David Gill, CEO MU.

Uniknya, besarnya gaji tahun depan yang harus dikeluarkan City sudah lebih besar dari total pengeluaran mereka musim kemarin yang 'hanya' mencapai 90 juta pound. Dan pengeluaran 200 juta pound untuk belanja yang sudah dikeluarkan City masih belum berhenti karena Mark Hughes, manajer The Citizens, masih mengincar tambahan pemain sebelum bursa transfer ditutup akhir bulan ini, dengan nama yang santer terdengar yakni bek Everton, Joleon Lescott. (DIM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini