Liputan6.com, Manchester: Manajer Manchester City, Mark Hughes sesumbar jika di musim ini dominasi empat tim elite Liga Premier atau the big four bakal mulai luntur. Seperti diketahui, sejak kompetisi premiership digelar 1993 keempat tim elite: Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool, selalu menjadi wakil Inggris di Liga Champions, dengan perkecualian di musim 2004-05 dimana Everton mampu menempati peringkat empat besar.
Di musim ini, sejumlah tim seperti City, Tottenham Hotspur, Aston Villa, dan The Toffees digadang-gadang bakal jadi batu kerikil bagi keempat tim elite. Faktanya, sampai usainya pekan kesembilan, “kerikil” itu jadi kenyataan. Misalnya, kekalahan Chelsea di tangan Wigan Athletic dan Villa. Liverpool pun terpuruk di tangan Sunderland. Sementara, MU ‘komat-kamit’ saat menghadapi Sunderland dan Bolton Wanderers.
“Penampilan sejumlah tim di Liga Premier tahun ini bisa dibilang sangat bagus,” tutur Hughes seperti yang dikutip Goal. “Kami pun punya ambisi untuk meraih hasil yang bagus di musim ini. Namun, faktanya, ancaman untuk menggerogoti kekuatan tim elite kian lama kian membesar. Anda dapat merasakannya jika kedigdayaaan mereka mulai tergerus. Tim-tim lain mulai berpikir bahwa mereka punya peluang untuk meraih poin saat menghadapi tim-tim elite,” imbuhnya.
Melihat klasemen sementara premiership sampai pekan kesembilan usai digelar, pernyataan Hughes mendekati kenyataan. Spurs menduduki peringkat ketiga, sementara City bertengger di peringkat kelima. Posisi Villa dan The Black Cats pun lebih baik dibanding The Reds. “Saya berpikir jika musim ini potensi tim-tim lain untuk mendobrak kemapanan the big four sangat muingkin terjadi. Tanda-tandanya mulai terlihat jelas sejak kompetisi bergulir. Saya yakin, tren itu terus akan terjadi. Sinyal yang bagus untuk Liga Premier,” tandas Hughes. (MEG)
Di musim ini, sejumlah tim seperti City, Tottenham Hotspur, Aston Villa, dan The Toffees digadang-gadang bakal jadi batu kerikil bagi keempat tim elite. Faktanya, sampai usainya pekan kesembilan, “kerikil” itu jadi kenyataan. Misalnya, kekalahan Chelsea di tangan Wigan Athletic dan Villa. Liverpool pun terpuruk di tangan Sunderland. Sementara, MU ‘komat-kamit’ saat menghadapi Sunderland dan Bolton Wanderers.
“Penampilan sejumlah tim di Liga Premier tahun ini bisa dibilang sangat bagus,” tutur Hughes seperti yang dikutip Goal. “Kami pun punya ambisi untuk meraih hasil yang bagus di musim ini. Namun, faktanya, ancaman untuk menggerogoti kekuatan tim elite kian lama kian membesar. Anda dapat merasakannya jika kedigdayaaan mereka mulai tergerus. Tim-tim lain mulai berpikir bahwa mereka punya peluang untuk meraih poin saat menghadapi tim-tim elite,” imbuhnya.
Melihat klasemen sementara premiership sampai pekan kesembilan usai digelar, pernyataan Hughes mendekati kenyataan. Spurs menduduki peringkat ketiga, sementara City bertengger di peringkat kelima. Posisi Villa dan The Black Cats pun lebih baik dibanding The Reds. “Saya berpikir jika musim ini potensi tim-tim lain untuk mendobrak kemapanan the big four sangat muingkin terjadi. Tanda-tandanya mulai terlihat jelas sejak kompetisi bergulir. Saya yakin, tren itu terus akan terjadi. Sinyal yang bagus untuk Liga Premier,” tandas Hughes. (MEG)