Sukses

Wigan Menyesal "Comot" King

Jumat, 25 Januari 2008 tak akan dilupakan Chairman Wigan Athletic, Dave Whelan. Pada hari itulah The Latics merekrut Marlon King, striker yang akhirnya harus mendekam di balik jeruji.

Liputan6.com, Wigan: Sesal kemudian tak berguna. Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan penyesalan yang ada dalam diri Chairman Wigan Athletic, Dave Whelan menyikapi sikap dan tindakan buruk yang dilakukan Marlon King yang membuatnya harus mendekam di balik jeruji selama satu setengah tahun. Pada Kamis (29/10) kemarin, pengadilan Southwark memvonis King, 29 tahun, bersalah atas penyerangan dan pelecehan seksual terhadap seorang wanita muda berusia 20 tahun di Soho Revue Bar, London, 6 Desember 2008 (Baca: Dibui 18 Bulan, King Dipecat The Latics).

“Ketika saya mendengar ia diganjar (hukuman penjara) selama 18 bulan, saya katakan, itulah, ia keluar. Dipecat. (Karirnya) benar-benar berakhir. Saya selalu mempertanyakan apakah ia benar-benar punya hati dan jiwa untuk menjadi seorang pesepakbola profesional. Saya menyesali hari dimana kami resmi memboyongnya,” tegas Whelan seperti yang dikutip The Sun.

Setelah Watford terdegradasi di akhir musim 2006-07 dan kembali berlaga di divisi championship musim 2007-08, pada 25 Januari 2008, King direkrut Wigan yang saat itu masih ditangani Steve Bruce. Besarnya fee yang harus dirogoh Wigan mencapai kitaran tiga juta pound. Gaji King pun dilipatgandakan. Enam bulan kemudian, menjelang musim 2008-09 bergulir, King dipinjam Hull City yang berstatus tim promosi di premiership.

Pada Januari 2009, giliran Middlesbrough yang menyewa King sampai akhir musim.Di sepanjang musim ini, manajer The Latics, Roberto Martinez baru memainkan King dalam tiga pertandingan. Itu pun sebatas pemain pengganti. King baru turun sebagai starter saat Wigan tumbang 1-4 dari Blackpool di ajang Carling Cup, 26 Agustus 2009.

Whelan mengaku jika kebijakan klub meminjamkan King ke Hull dan The Boro ditujukan untuk memperbaiki kelakuannya. “Kami meminjamkannya dan sempat berusaha melegonya. Tahu kan maksud di balik sikap seperti itu. Di awal musim ini saya sempat berbicara dengannya dan mengatakan bahwa musim ini adalah musim terakhir baginya (King) untuk membuktikan diri masih pantas menjadi pemain Wigan dan menjadi pesepakbola profesional,” tandas Whelan.

“Apa lacur, saya benar-benar kecewa dengan hal ini (King harus mendekam di balik jeruji). Itu (peristiwa penyerangan terhadap wanita tersebut) terjadi ketika ia masih bermain sebagai pemain pinjaman di Hull. Jadi, saya tidak dapat menyalahkan mereka (The Tigers, julukan Hull). Yang tidak beruntung, nama kami jadi ikut terseret,” tutur Whelan.

Sang Chairman menegaskan jika Wigan tak akan menerima kembali King andaikata yang bersangkutan telah bebas dari penjara. “Sebagian kalangan menilai setelah menjalani hukuman, ia (King) masih mempunyai masa depan dalam persepakbolaan. Tapi, saya tegaskan, itu tidak akan terjadi di sini (Wigan),” pungkas Whelan.(MEG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.