Sukses

Grant Datang dengan Kepala Tegak

Malam nanti, untuk kali pertama Avram Grant kembali ke Stamford Bridge. Membawa bendera Portsmouth, Grant mengaku sangat bangga dengan rapornya saat menangani Chelsea di musim 2007-08.

Liputan6.com, London: Untuk kali pertama sejak dipecat dari jabatannya sebagai manajer Chelsea tiga hari seusai kegagalan John Terry dkk di babak final Liga Champions musim 2007-08, nanti malam Avram Grant kembali ke Stamford Bridge. Kali ini, pria Israel pertama yang didaulat menjadi manajer The Blues itu membawa bendera Portsmouth. Partai antara David dan Goliath mengingat posisi kedua tim yang bak langit dan bumi. Pompey berada di dasar, sementara Chelsea memuncaki klasemen premiership.

Seperti yang dilansir The Guardian, meski faktanya terbilang cukup sukses menangani Terry dkk—selain lolos ke final Liga Champions, Chelsea pun meraih tiket ke babak final Carling Cup—Grant, 54 tahun, menilai dirinya dicap sebagai biang keladi kegagalan Chelsea meraih gelar paling bergengsi di ajang Eropa. Karenanya, Grant mengaku terkejut ketika owner Chelsea, Roman Abramovich memutus secara sepihak kontrak kerjanya di London.

“Saya sangat terkejut mendengar pemecatan itu. Saya pun tidak tahu apakah saya bakal tetap menjabat sebagai manajer andaikata kami menang di Moskow. Chairman Klub (Abramovich) menilai adalah kesalahan saya jika John Terry gagal menunaikan tugasnya saat adu penalti. Pun begitu, saya pun dianggap gagal karena kami tidak memulai musim kompetisi dengan baik. Ia (Abramovich) lupa jika saya tidak menanganti tim ini sejak awal kompetisi,” tegas Grant.

Tapi, Grant mengakui jika kodrat seorang manajer adalah untuk disalahkan (menjadi biang keladi). “Anda tahu apa sebenarnya tugas dari seorang manajer? Ya, untuk disalahkan. Itulah kesalahan saya. Saya tidak memikirkan hal itu dengan serius. Tapi, setiap hari, publik selalu mengingatkan saya akan kegagalan dalam adu penalti tersebut. Klub ini klub yang baik. Saya pun merasa terhormat dapat menjadi manajernya. Namun, tidak ada seorang pun yang sempurna. Bahkan, seseorang yang besar pun pernah membuat kesalahan,” tutur Grant.

“Ketika saya mengambil alih tim (dari tangan Jose Mourinho, 20 September 2007), klub sedang mengalami kesulitan, baik dalam bentuk penampilan tim, jumlah poin dan posisi di (penyisihan grup) Liga Champions. Situasinya tidak mudah mengingat tidak banyak orang yang tahu siapa saya. Saya menanganti tim dengan cara yang berbeda dan itu membutuhkan waktu. Arsene Wenger dan (Sir Alex) Ferguson pun membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk menanamkam pengaruhnya dalam tim. Kami mampu melakukannuya dalam waktu yang singkat. Jadi, saya bangga dengan apa yang telah saya capai,” tandas Grant. (MEG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.