Sukses

Defoe Dicoret dari Eksekutor 12 Pas

Enam kali gagal dari 10 kesempatan mengeksekusi tendangan penalti. Rapor buruk Jermain Defoe yang membuat manajer Tottenham Hotspur, Harry Redknapp mengalihkan tugas penendang penalti utama kepada Tom Huddlestone atau Niko Kranjcar.

Liputan6.com, London: Andaikata di laga lanjutan premiership menjamu Fulham di White Hart Lane, Selasa (26/1) malam nanti, Tottenham Hotspur mendapat hadiah tendangan penalti, maka dipastikan tugas algojo tendangan penalti tidak lagi diemban striker andalan Jermain Defoe. Keputusan itu dilansir manajer Spurs, Harry Redknapp yang berang dengan rapor buruk Defoe sebagai eksekutor 12 pas di musim ini.

Usut punya usut, belakangan rapor Defoe sebagai algojo penalti jauh dari kata memuaskan, hanya mampu menyarangkan empat gol dari 10 kali kesempatan. Terakhir, Defoe gagal mengelabui kiper Casper Ankergren ketika Spurs dipaksa bermain imbang 2-2 dengan Leeds United di partai putaran keempat FA Cup, Sabtu (23/1) lalu.

Bomber Timnas Inggris itu pun gagal menunaikan tugasnya dengan sempurna ke gawang Everton dalam lanjutan Liga Premier yang berlangsung di Goodison Park, Minggu, 6 Desember 2009. Andaikata Defoe berhasil mengeksekusi tendangan penalti yang terjadi di pengujung pertandingan, maka Spurs bakal pulang dengan oleh-oleh tiga poin.

Sejauh ini, algojo 12 pas diberikan kepada Robbie Keane. Namun, sejalan dengan pecking order Redknapp yang lebih memilih duet Defoe dan Peter Crouch, maka dalam dua kesempatan terakhir, tugas itu diembankan kepada Defoe. Karenanya, kini tugas bakal dialihkan kepada dua gelandang, Tom Huddlestone atau Niko Kranjcar.

“Saya belum memberi tahu Jermain soal itu. Tapi, saya akan melakukannya. Tentu saja, ia akan senang jika ia tetap dipercaya untuk melakukan tugas tersebut. Sebab, ia sangat demen mencetak gol. Namun, pengalaman di laga Everton dimana eksekusi terjadi di menit ke-90, tuntutan dan tekanannya akan berbeda. Beda halnya ketika tim sedang unggul 3-0, misalnya. Seorang pemain pasti akan teringat jika ia kerap kali gagal melakukannya,” ujar Redknapp seperti yang dikutip The Times Online.

Redknapp mengaku jika anak-anak asuhannya kerap berlatih melakukan tendangan penalti di sesi latihan. “Para pemain sering berlatih sesudah sesi latihan digelar. Tapi, situasi dalam pertandingan akan lain. Anda tidak dapat menyamaratakannya. Banyak pemain dapat melakukan tugas tersebut, seperti Tom (Huddlestone) atau Niko (Kranjcar). Kali ini kami harus memastikan kesalahan tidak terjadi lagi,” pungkas Redknapp.(MEG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.