Sukses

Mahalnya Ongkos Pemecatan Benitez

Rapor Liverpool di musim ini merah menyala. Tersingkir di Liga Champions dan ngos-ngosan di Liga Premier. Meski demikian, manajemen klub kudu berpikir dua kali sebelum memecat Rafael Benitez. Mengapa?

Liputan6.com, Liverpool: Rapor Liverpool di sepanjang musim ini merah menyala. Tersingkir di ajang paling bergengsi, Liga Champions, dan tampil ngos-ngosan di ajang premiership. Buruknya penampilan Steven Gerrard dkk membuat The Reds terancam terdepak dari zona empat besar di akhir musim alias gagal berkiprah di kompetisi Liga Champions di musim depan.

Anjloknya prestasi The Kop membuat masa depan manajer tim asal Spanyol, Rafael Benitez, di Anfield Stadium kembali dipertanyakan. Apalagi, Benitez sendiri enggan untuk memberikan jaminan jika di akhir musim anak-anak asuhannya mampu mempertahankan status sebagai anggota the big four. Namun, sampai sejauh ini, manajemen klub terkesan adem ayem menanggapi buruknya kiprah Benitez.

Boleh jadi, owner klub, Tom Hicks dan George Gillett Jr menyadari betapa mahalnya ongkos yang harus dikeluarkan jika hendak memecat Benitez. Pasalnya, sesuai dengan kontrak terbaru yang diteken Benitez pada Maret 2009 lalu, terdapat klausul khusus terkait besaran kompensasi yang wajib dibayarkan klub andaikata mantan pelatih Valencia itu diberhentikan dari jabatannya.

Dalam kontrak baru tersebut, pengabdian Benitez berdurasi lima tahun. Dalam semusim Benitez mendapat gaji sebesar 4 juta pound. Nah, klausul khusus yang dimaksud berbunyi jika Benitez dipecat di akhir musim ini, maka Liverpool wajib mengeluarkan kompensasi senilai besaran gaji yang diterima Benitez di sisa durasi kerjanya dalam waktu 24 jam seusai surat pemecatan diteken. Artinya, jika di akhir musim ini The Reds jadi memecat Benitez, maka ongkos kompensasinya adalah 4 juta x 4 (tahun yang tersisa dalam kontrak Benitez) atau sebesar 16 juta pound (sekitar Rp 222,4 miliar).

Kontrak baru tersebut memang sangat menguntungkan Benitez yang saat itu sedang “berperang” dengan (mantan) Chief Executive Klub, Rick Parry. Benitez pun menuntut dirinya memengang penuh soal kendali transfer pemain. Sejak kontrak baru diteken, Benitez mampu membangkitkan kinerja Liverpool dan bertengger di posisi dua besar di klasemen akhir musim lalu.

Jadi? Memang tak mudah untuk mendepak Benitez.(MEG/Daily Mail)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini