Sukses

Mancini "Usir" Tevez

Manajer Manchester City Roberto Mancini mempersilakan striker andalannya Carlos Tevez hengkang dari klub andaikata ia tidak menyukai pola kepelatihan yang diterapkan mantan pelatih Inter Milan tersebut.

Liputan6.com, Manchester: Awan mendung menyelimuti Manchester City yang bakal berjuang habis-habisan dalam tiga partai tersisa untuk menempati peringkat empat besar klasemen akhir Liga Premier sekaligus tiket terakhir menuju babak kualifikasi Liga Champions musim depan. Bukan faktor cedera, melainkan hubungan di antara para pemain dengan manajer tim asal Italia, Roberto Mancini.

Telah lama metode atau pola latihan yang diterapkan Mancini tidak mendapat tempat di hati para pemain. Pada akhir Februari lalu, muncul isu yang mengabarkan jika bukan hanya Craig Bellamy yang terang-terangan tidak suka dengan gaya manajemen Mancini. Beberapa pemain senior pun diklaim telah menyatakan keberatannya dengan pola Mancini kepada para petinggi klub (Baca: Pemberontakan Pemain Ancam Mancini).

Rupanya spekulasi tersebut bukan sekadar omong kosong belaka. Yang terakhir, top skorer City Carlos Tevez—mencetak 28 gol di semua ajang kompetisi, 22 di antaranya di premiership—juga mengkritik pola kepelatihan yang dikembangkan Mancini. Hal ini diakui sendiri oleh mantan pelatih Inter Milan tersebut. Bahkan, Mancini mengaku telah memanggil Tevez ke kantornya guna membahas kritikan tersebut.

Dalam pertemuan empat mata itu Mancini mengultimatum Tevez untuk tidak mengulangi lagi kritikannya. Setelah lama berdebat, kedua sosok kunci City di musim ini pun berjabat tangan. Keduanya sepakat bakal terfokus mencari hasil maksimal di tiga laga yang tersisa. Namun, isu yang berkembang menyatakan jika Tevez sedang menimbang dengan serius masa depannya bersama City.

Apalagi, Mancini dengan terbuka mempersilakan mantan bomber Manchester United itu untuk hengkang dari klub andaikata tetap tidak setuju dengan pola kepelatihan yang diterapkannya di City of Manchester Stadium.
“Saya tidak tahu,” jawab Mancini ketika ditanya perasaan Tevez seusai pertemuan tersebut. “Kontrak Tevez masih tersisa empat musim. Tapi, saya tidak tahu. Jika ia merasa tidak senang, maka lebih baik baginya untuk berganti kostum (klub). Jika seorang pemain top merasa tidak gembira berada di sini maka lebih baik pula jika ia pergi ke tim yang lain,” tegas Mancio.

Pola latihan Mancini yang mendapat kritikan dari para pemain adalah kebiasaannya yang menggelar sesi latihan ganda pada tiap Selasa andaikata tidak ada jadwal pertandingan di pertengahan minggu (midweek). “Para pemain tidak senang dengan kebijakan itu. Kami kelelahan, tapi tetap saja harus menjalani latihan ganda, pagi dan sore hari. Lalu, keesokan harinya berlatih selama dua jam. Saya tidak habis pikir apa maksudnya,” ujar Tevez.

Lebih lanjut, Mancini menegaskan pentingnya pemain dan manajer merasa gembira bekerja bersama-sama. “Jika tidak, itu tidak baik bagi klub, skuad, dan pemain itu sendiri. Itu tidak hanya berlaku bagi Tevez seorang. Tapi, bagi seluruh pemain, Manu (Emmanuel Adebayor), saya sendiri, dan setiap orang di klub,” tandas Mancini.(MEG/Guardian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini