Sukses

Transfer Ramires Diselimuti Kontroversi

Otoritas Liga Premier mencermati rencana Chelsea merekrut gelandang timnas Brasil Ramires senilai Rp 280 miliar. Premier League tidak ingin kisruh transfer Carlos Tevez dan Javier Mascherano terulang kembali.

Liputan6.com, London: Otoritas Liga Premier alias Premier League (PL) mencermati dengan seksama rencana Chelsea merekrut gelandang tim nasional Brasil di Piala Dunia 2010, Ramires. Premier League tidak ingin deal senilai 20 juta pound atau Rp 280 miliar itu melangkahi aturan transfer.

PL mengetahui fakta kalau agen kontroversial Kia Joorabchian mengantongi 50 persen dari kepemilikan Ramires. Untuk mendapatkan setengah kepemilikan, Joorabchian membayar Benfica 5 juta pound, April lalu. Agen kondang lainnya, Pini Zahavi juga disinyalir mengantongi 30 persen.

Berarti jika deal tercapai maka proses transfer tersebut melibatkan lebih dari dua pihak. Benfica artinya hanya mengantongi 20 persen dari kepemilikan pemain berusmur 23 tahun tersebut dan akan menerima hanya 4 juta pound dari Chelsea. Joorabchian untung besar karena bisa mendapat pemasukan dua kali lipat atau 10 juta pound.

Aturan PL jelas, bahwasanya Chelsea harus membayar seluruh uangnya langsung kepada klub, dalam hal ini Benfica. Dengan demikian Benfica harus menuntaskan masalah kepemilikan Ramires dengan Joorabchian dan Zahavi sebelum kepindahan diratifikasi.

Juru bicara PL menegaskan kembali aturan transfer tersebut. ”PL tidak memperkenankan kepemilikan pemain oleh tiga pihak. Jika mau proses transfer selesai harus melalui kesepakatan antarklub,” ujar jubir PL. ”Beberapa negara masih memperbolehkan, tapi kami tidak.”

Permasalahan transfer yang melibatkan pihak ketiga pernah menyeruak pada 2007. Ketika itu West Ham United terbelit masalah sewaktu mendatangkan Carlos Tevez dan Javier Mascherano. Kedua pemain itu ditransfer dari Corinthians namun dimiliki Joorabchian. Kontroversi berlarut-larut sampai West Ham dikenakan membayar kompensasi dari terdegradasinya Sheffield United.(DIM/The Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.