Sukses

Soal Gaji, Modric jadi Risi

Pada Mei lalu, Luka Modric menjadi pemain Tottenham Hotspur dengan gaji paling tinggi. Masalahnya, besaran gajinya itu terungkap ke muka publik. Modric pun risi mengingat negaranya masih dilanda krisis.

Liputan6.com, London: Di bursa transfer musim panas 2008, Luka Modric merupakan pemain pertama yang direkrut Juande Ramos, manajer Tottenham Hotspur saat itu. Total dana yang kudu dikeluarkan Spurs untuk memboyongnya dari Dinamo Zagreb mencapai 16,5 juta pound atau sekitar Rp 231 miliar, menyamai rekor transfer sebelumnya yang dipegang Darren Bent.

Dua tahun berlalu, tepatnya pada 30 Mei 2010 lalu, Spurs mengikat Modric lebih lama dalam kontrak baru yang berdurasi enam tahun atau sampai Juni 2016. Hal ini merupakan apresiasi klub atas kontribusi yang sangat vital dari Modric yang berhasil mengantarkan Spurs meraih peringkat empat besar premiership sekaligus meraih tiket ke Liga Champions.

Dalam kontrak baru tersebut, Modric menjadi anak asuh Harry Redknapp dengan gaji paling tinggi, yaitu sekitar 70 ribu pound (Rp 980 juta) per minggunya. Yang jadi masalah, besaran gaji tersebut bocor ke tangan media massa dan terungkap ke muka publik. Wajah Modric pun memerah dan risi.

Pasalnya, Modric tak ingin dirinya dicap sosok yang tak tahu diri mengingat negaranya, Kroasia, masih dilanda resesi menyusul krisis finansial global. “Saya cukup terganggu dengan gaji saya yang menjadi headline di mana-mana. Kroasia sedang dalam masa resesi. Situasi finansial sangat sulit. Jadi, saya tak senang jika besaran itu terpampang di mana-mana,” aku playmaker berusia 24 tahun itu.

Kontribusi Modric kembali diharapkan Redknapp dapat membantu Spurs kembali menoreh hasil bagus baik di ajang Liga Premier maupun Liga Champions. Di partai perdana premiership, Spurs harus melalui rintangan berat, bertemu dengan rival di musim lalu Manchester City di White Hart Lane, Sabtu (14/8). Empat hari kemudian, Spurs bertanding di leg pertama babak play-off Liga Champions melawan BSC Young Boys.(MEG/Goal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.