Rijkaard, Suksesor Hodgson?

Liputan6.com, Liverpool: Pemilik baru Liverpool, New England Sports Ventures (NESV), konsorsium pimpinan John W Henry dan Tom Werner memberi tenggat waktu alias deadline sampai bulan Januari kepada manajer tim Roy Hodgson guna membangkitkan kembali rapor Fernando Torres dkk. Andaikata gagal, kursi Hodgson dispekulasikan akan ditempati mantan pelatih Barcelona yang kini menukangi Galatasaray, Frank Rijkaard.

Kekalahan 0-2 dari Everton dalam derby Merseyside jilid ke-214 di Goodison Park, Minggu (17/10) kemarin kian menenggelamkan posisi Liverpool di zona degradasi. Bandar taruhan pun menempatkan The Reds dengan rasio 10/1 sebagai klub premiership yang akan terdegradasi ke divisi championship musim depan.

Hodgson sendiri menolak jika klubnya dikatakan dalam kondisi “sekarat”. Bahkan, mantan pelatih Inter Milan itu mengklaim jika apa yang ditampilkan Torres dkk di laga lawan Everton merupakan penampilan terbaik Liverpool di sepanjang musim.

Keterkaitan antara Rijkaard dan Liverpool dipicu dari sinyal jika mantan defender serbabisa Oranje di dekade 1980-an itu tengah memgambil ancang-ancang untuk meninggalkan Ali Sami Yen Stadium, markasnya Galatasaray. Setelah dinilai sukses mengantarkan tim menempati peringkat ketiga di Super Lig Turki, di musim ini rapor Rijkaard terbilang memble, sementara menempati peringkat kesembilan dan tertinggal delapan poin dari Bursaspor yang menduduki puncak klasemen.

Faktor yang dianggap sangat dominan dalam pertimbangan Henry dan Werner memilih Rijkaard adalah filosofi sepakbola menyerang yang dianutnya, kontras dengan gaya sepakbola Hodgson yang lebih menitikberatkan pada sisi defensif seperti yang ditunjukkannya saat menukangi Fulham. Di lain sisi, co-owner klub tidak akan keberatan memecat Hodgson. Pasalnya, dibandingkan investasi 300 juta pound, ongkos pendepakan Hodgson dari Anfield Stadium terbilang cukup murah yaitu hanya senilai satu persen atau 3 juta pound atau sekitar Rp 42 miliar.(MEG/caughtoffside)