Villa Buru Benitez?

Liputan6.com, Birmingham: Para pendukung Aston Villa tahu benar jika owner klub Randolph “Randy” Lerner begitu memercayai Gerard Houllier. Sosok manajer asal Prancis berusia 63 tahun itu didaulat menjadi manajer baru Villa pada 8 September 2010 menyusul pengunduran diri Martin O’Neill lima hari sebelum kompetisi Liga Premier musim ini bergulir.

Setelah sempat tampil gemilang dengan menahan imbang Chelsea dan Manchester United di paruh pertama musim, rapor Houllier mulai menunjukkan grafik menurun ketika kompetisi memasuki periode sibuk Desember lalu. Ashley Young dkk hanya mampu meraup empat kali kemenangan dari 15 partai terakhir. Dua kali kekalahan beruntun dari Bolton Wanderers dan Wolverhampton Wanderers di pekan ke-29 dan ke-30 membuat posisi Villa hanya terpaut satu poin dari zona degradasi.

Tak pelak, rapor buruk klub membuat para fans Villa mulai gerah dengan Houllier. Bahkan, ketika laga kandang menjamu Wolves di Villa Park, Sabtu (19/3) lalu, sebagian fans menggelar spanduk yang meminta Houllier segera mundur dari jabatannya. Publik pun mulai membanding-bandingkan kinerja Houllier dengan O’Neill yang sanggup mengantarkan Villa menembus posisi enam besar di klasemen akhir.

Di lain pihak, ketika rapor klub mulai menunjukkan warna “merah”, Lerner menunjukkan kepercayaannya kepada Houllier dengan mengucurkan dana sekitar 30 juta pound untuk memboyong dua pemain baru, striker Timnas Inggris Darren Bent dan gelandang Kamerun Jean Makoun plus midfielder kawakan Robert Pires yang berstatus free transfer.

Namun, hasilnya Houllier tetap tak mampu mengantarkan prestasi yang positif. Karenanya, meskipun tangan kanan Lerner, Jenderal Charles C. Krulak yang menjabat sebagai Non-Executive Director, menyatakan dukungannya terhadap Houllier, muncul spekulasi jika Villa mulai menimbang sosok pengganti.

Yang muncul, adalah nama mantan manajer Liverpool dan Inter Milan, Rafael Benitez. Meski dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Nerazzurri, kapabilitas dan rapor Benitez yang sanggup mengantarkan gelar Liga Champions bagi The Reds pada 2005 tetap masih mendapat kredit tersendiri. Lagipula, tak perlu dana kompensasi bagi Villa untuk memboyong Benitez.(MEG/The Sun)