Sukses

Hotel pun Jadi Rebutan

Sebelum bertemu di babak final FA Cup di Wembley Stadium, Sabtu (14/5) besok, Stoke City dan Manchester City telah bertarung di luar lapangan. Pemicunya, adalah hotel tempat menginap.

Liputan6.com, London: Sebelum bertemu di babak final FA Cup yang akan berlangsung di Wembley Stadium, Sabtu (14/5) besok siang waktu setempat, Stoke City dan Manchester City telah bertarung di luar lapangan. Pemicunya, adalah hotel bintang lima, Hotel The Grove di kawasan Hertfordshire yang terletak sekitar 30 km di sebelah utara London.

Semula, kubu The Potters di bawah arahan Tony Pulis yakin betul telah mencapai kesepakatan verbal dengan manajemen hotel tersebut, bahwasanya timnya bakal menginap di hotel yang mempunyai 227 kamar tersebut andaikata Stoke mampu melibas Bolton Wanderers di fase semifinal yang berlangsung 17 April lalu. Adalah Darren Hart, direktur pemasaran hotel yang melansir email berisikan konfirmasi jika Stoke telah memesan (booking) 50 kamar. Pemesanan dilakukan via nama Hart sendiri.

Setelah berhasil melibas The Trotters, ofisial Stoke pun bergegas untuk melakukan reservasi di hotel yang juga kerap digunakan Timnas Inggris tersebut. Namun, hubungan telepon dan kiriman email tak mendapat sambutan. Nah, menjelang pertemuan yang digagas FA pada 20 April lalu, Stoke mendapat informasi jika kubu The Citizens telah berhasil melakukan reservasi di Hotel The Grove.

Muncul spekulasi jika kubu Stoke menengarai skuad Mancini yang mendapat sokongan dana lebih besar dari owner klub, telah memberikan uang muka dalam jumlah besar guna memesan hotel. Walhasil, Pulis dan Stoke terpaksa mencari hotel lain. Yaitu, Hotel Luton Hoo, yang berjarak hanya 16 km dari Wembley. Meski demikian, menurut sumber, Pulis sangat geram dengan kejadian tersebut yang dianggapnya merusak persiapan The Potters menjelang laga final cup kali pertama sepanjang sejarah klub.

“Tony (Pulis) sangat marah. Ia semula sangat yakin jika ia telah mengantongi kesepakatan lisan bahwa Stoke bakal tinggal di hotel yang menjadi pilihan utamanya. Ia tidak mendapat penjelasan mengapa kesepakatan semula itu tidak ditaati manajemen Hotel The Grove. Tony pun mengira klubnya merupakan korban dari deal di bawah tangan,” ujar sumber.

Menurut juru bicara hotel, kedua klub memang telah meminta untuk menginap sehari sebelum laga final FA Cup digelar. Namun, hotel membantah jika mereka dikatakan telah mencapai kesepakatan dengan Stoke. Ketika disinggung tentang syarat minimum untuk melakukan booking hotel, sang juru bicara menyatakan, “Itu bisa terjadi jika Anda memesan minimal setengah dari jumlah kamar.”

Nasib naas yang menimpa Stoke kali ini bukanlah kali pertama yang terjadi. Beberapa tahun yang lalu, The Potters pun gagal menginap di Hotel The Grove menjelang laga premiership melawan Arsenal. Saat itu, pemesanan Stoke dibatalkan karena adanya konvensi SEAT.(MEG/Mirror/Guardian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.