Sukses

Dunga di Antara Alves dan Maicon

Ada satu keputusan pelik ditunggu dari Dunga. Pelatih Timnas Brasil itu mesti mengorbankan satu dari dua bek kanan terbaik dunia. Untuk final Piala Konfederasi menghadapi Amerika Serikat, Dunga bingung apakah memainkan Daniel Alves atau Maicon.

Liputan6.com, Johannesburg: Dani Alves, selain fisiknya yang seperti orang bungkuk ketika berlari, merupakan salah satu pesepakbola brilian yang pernah dilahirkan Brasil. Stamina, energi dan determinasi bek kanan Barcelona ini sangat luar biasa. Tapi ironisnya, Brasil kerap kali melahirkan pemain bertipe sepertinya. Ujung-ujungnya bertumpuk dan berbenturan.

Alves tipe full-back modern. Seperti Roberto Carlos, Alves tidak hanya bertugas menjaga daerah pertahanan tapi juga agresif merangsek ke lini pertahahan lawan. Alves menjelajahi semua lapangan, khususnya sisi kanan di Barcelona atau ketika membela negaranya. Di samping tidak tampil di final Liga Champions akibat suspensi, ia pantas dinobatkan sebagai salah satu pemain terbaik Barcelona di musim kemarin.

Alves punya kapasitas dan kapabilitas untuk mendapat tempat dalam sebuah tim. Tim manapun, Brasil atau Barcelona. Tapi di Selecao ia terbentur oleh satu lagi kandidat bek kanan terbaik di dunia, Douglas Maicon. Dunga, pelatih Brasil, justru lebih banyak dililit dilema oleh anugerah besar tersebut.

Masalah Dunga baik Alves, 26 tahun, dan Maicon, 27, memiliki hitung data statistik sepadan. Maicon merupakan pemain yang sukses di Inter milan. Ia salah satu pemain yang banyak ditaksir klub-klub besar Eropa di bursa transfer musim panas ini. Ada Chelsea dan juga Real Madrid, termasuk keinginan Inter untuk tetap menjaganya.

Brasil akan bertemu Amerika Serikat dalam final Piala Konfederasi di Johannesburg, Senin (29/6) dini hari WIB nanti. Berkat gol tunggal Alves di pengujung pertandingan, Brasil menundukkan Afrika Selatan 1-0. Gol tendangan bebas Alves indah. Ia menempatkan bola di antara jari jemari kiper lawan dan tiang gawang. Gol yang memecah kebuntuan. “Bersama Dani (Alves) yang mendapat set-piece, ia selalu menebar ancaman. Saya melihat kami tidak memiliki banyak kesempatan untuk itu,” aku Dunga seperti dilansir The Times.

Maicon tidak kalau berkilau. Ia menjadi pemain terbaik saat membantai AS 3-0. Salah satu gol dilesakkan Maicon dan tercipta sangat indah. Membuat Dunga kebingungan menurunkan Aves atau Maicon. Yang pasti, “Salah satunya akan bermain, tergantung dari tipikal lawan. Stafnya yang juga mantan bek kanan ternama Brasil, Jorginho menambahkan: “Pilihan yang sulit. Mereka merupakan sepasang full-back fantastis. Keduanya terbaik di dunia.” Dapatkah keduanya bermain berbarengan?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini