Sukses

Ramai-ramai Serang Klub Inggris

Para petinggi klub-klub Serie A Italia, termasuk Direktur AS Roma, Bruno Conti, ramai-ramai menyerang kebijakan klub Inggris yang kerap “mencuri” para pemain muda.

Liputan6.com, Roma: Keputusan FIFA, lewat Dispute Resolution Chamber (DRC), yang melarang Chelsea melakukan pembelian pemain di dua periode bursa transfer mendatang—menyusul deal transfer pemain muda RC Lens, Gael Kakuta—mendapat sambutan positif dari klub-klub Italia. Karena itu, mereka mendesak UEFA, pihak otoritas sepakbola tertinggi di Eropa, untuk mencegah “pencurian” para pemain muda dari akademi mereka yang kerap dilakukan klub-klub asal Inggris.

Sejumlah pemain muda asal Italia yang “diculik” tim-tim Inggris, di antaranya gelandang muda didikan akademi AS Roma, Davide Petrucci dan striker lulusan akademi Lazio, Federico Macheda yang bergabung bersama Manchester United. Lalu, duo mantan alumni AC Parma, striker Arturo Lupoli yang diboyong Arsenal dan Giuseppe Rossi yang digaet MU.

Salah satu petinggi klub Italia yang berteriak keras terhadap “penculikan” para pemain muda tersebut adalah Direktur Giallorossi yang juga mantan punggawa Gli Azzurri, Bruno Conti. “Luciano Spalletti (pelatih Roma saat itu) menelepon Sir Alex Ferguson (manajer MU) dan memintanya untuk membekukan (membatalkan) proses transfer Petrucci,” ujar Conti seperti yang dikutip Channel 4.

Hasilnya? Petrucci tetap berlabuh ke Old Trafford pada Juli 2008. “Ferguson menjawab ia akan melakukan sesuatu. Namun, setelah itu kami tidak mendapat kabar lanjutan darinya. United (MU) tetap berlaku seperti itu (‘mencuri’ pemain muda). Tindakan Ferguson tersebut jelas-jelas tidak sportif dan mencoreng nilai-nilai sportivitas. Hukum yang berlaku masih memungkinkan klub-klub melakukan apa yang mereka inginkan. Namun, Michel Platini (Presiden UEFA) mengatakan kepada kami bahwa pihaknya akan mencari cara atau solusi dari masalah ini,” tegas Conti.

Selain Roma dan Lazio, Empoli pun menjadi korban kebijakan klub-klub Inggris. Lagi-lagi sebabnya ulah The Red Devils yang memboyong Alberto Massacci (16 tahun) dan Manuel Pucciarelli (18 tahun). ”Tentu kami tidak senang dengan hal tersebut. MU melakukannya karena mereka tahu betul dengan peraturan di Italia dimana kami tidak dapat menyodorkan kontrak besar bagi para pemain muda,” tutur Giuseppe Vitale, Direktur Empoli.

Pun begitu pula dengan Reggina yang kehilangan defender mudanya, Vincenzo Camilleri, 15 tahun, yang konon “diculik” Chelsea dengan helikopter dari kamp latihan klub. “Saya pikir FIFA dan UEFA harus menghukum klub seperti Chelsea yang mencuri para pemain dari klub kecil,” tandas Pasquale “Lillo” Foti, Presiden Reggina seperti yang dikatakannya kepada News of the World.

“Mereka (Chelsea) benar-benar arogan. Mereka tidak peduli bahwa selama tiga tahun kami harus merogoh kas klub untuk mendidik Camilleri. Mereka tidak mau mengeluarkan kompensasi. Jelaslah, itu merupakan tindakan memalukan. Skandal yang benar-benar serius jika UEFA dan FIFA tidak menjatuhkan hukuman terhadap Chelsea,” geram Foti. (MEG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini