Sukses

Mengenakan Jilbab, Iran Terancam Batal Ikut Olimpiade

FIFA hanya mengizinkan Iran berlaga apabila pemain sepak bola wanita negara itu mau mengganti jilbab dengan penutup kepala biasa.

Liputan6.com, Teheran: Samaneh Ghashieh gusar. Pesepakbola wanita asal Iran ini terancam tak bisa berlaga dalam Olimpiade Pemuda di Singapura, Agustus mendatang. Pasalnya, Badan Sepak Bola Dunia (FIFA), baru-baru ini, bersikeras melarang Tim Sepak Bola Wanita Iran tampil dengan kostum yang mengenakan jilbab.

Aturan FIFA jelas ancaman bagi Ghashieh. Apalagi, selama ini dia sudah tekun berlatih dan menyiapkan diri untuk tampil di olimpiade. Latihan itupula yang membuat kemampuan Ghashieh mengolah bola tak kalah dengan pemain pria. Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, Ghashieh dan Tim Sepak Bola Wanita Iran sudah meraih prestasi untuk dipersembahkan kepada negara.

Pemerintah Iran bukan tak berbuat apa-apa. Mereka sudah memodifikasi busana jilbab sedemikian rupa, seperti halnya pakaian renang agar cocok digunakan di lapangan. Namun, FIFA belum memberi lampu hijau. FIFA hanya mengizinkan Iran berlaga apabila pemain sepak bola wanita negara itu mau mengganti jilbab dengan penutup kepala biasa.

Jika peraturan ini tak bisa direvisi, Ghashieh dipastikan tak akan tampil dalam pesta olahraga yang dihadiri 3.600 atlet berusia 14 hingga 18 tahun tersebut. Ini jelas membuat dia terpukul. Soalnya, Ghashieh tidak pernah terpikir jika pakaiannya membuat prestasinya terhambat. Dia hanya ingin bermain sepak bola, meraih prestasi, dan mengharumkan negaranya di pentas internasional.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.