Sukses

Duel Mentalitas di Partai Klasik

Kedua tim sudah saling mengenal, jadi tidak ada borok yang bisa ditutup-tutupi. Dan, Indonesia siap berduel dengan Malaysia di Bukit Jalil, seru manajer timnas Indonesia Andi Darussalam.

Liputan6.com, Kuala Lumpur: Perang urat syaraf sudah berembus kencang oleh antarsuporter dan media setempat. Beberapa koran di Kuala Lumpur mengangkat persaingan antara Malaysia dan Indonesia jelang final pertama Piala AFF 2010, Ahad nanti, meski hanya di tajuk utama halaman olahraga.

Saling ejek juga terjadi antara para pekerja Indonesia yang ada di Malaysia dengan sejawat setempat (Baca: Perang Psikologis Kian Santer). Memasuki “perang”  sesungguhnya, kedua kesebelasan lebih banyak meredam nuansa rivalitas. Mereka, baik Indonesia maupun Malaysia, ingin pertandingan ini berjalan lancar tanpa dibumbui nuansa lain.

Pelatih Malaysia K. Rajagopal misalnya, “Kami ingin meraih hasil positif dengan cara positif. Artinya kami ingin menang,” kata mantan gelandang Timnas Malaysia di era 1980-an ini. Namun, bermain di kandang sendiri, Stadion Nasional, Bukit Jalil, Rajagopal mengaku tidak ada pilihan kecuali menang sebelum bertolak ke Jakarta untuk leg kedua, Rabu 29 Desember.

Manajer tim Merah Putih Andi Darussalam menyatakan, kedua tim sudah saling kenal satu sama lain yang artinya tidak ada yang perlu ditututupi dari sisi teknis. “Ini akan menjadi partai klasik, apalagi sebelumnya  kedua kesebelasan sudah saling berhadapan di fase penyisihan,” papar Andi.

Ya, ini lebih kepada adu kuat mental 11 pemain di lapangan. Malaysia patut dicermati Firman Utina dkk setelah mampu bangkit pascakekalahan memalukan 1-5 di Jakarta. Lima pemain yang sudah mengoleksi kartu kuning patut waspada jika ingin bertahan tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Demikian pula untuk pemain lain tentunya.(DIM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.