Sukses

Menpora: Dapat Sanksi FIFA Hal Biasa

Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, mendapatkan sanksi dari badan sepakbola dunia atau FIFA merupakan hal yang biasa. Banyak negara yang mendapatkan sanksi FIFA, kata Menpora, justru prestasinya menjadi lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengatakan, banyak negara pernah mendapatkan sanksi dari badan sepakbola dunia atau FIFA dan itu merupakan hal biasa. "Soal sanksi FIFA, banyak negara telah dapat termasuk Inggris. Ini hal biasa, bukan sesuatu yang luar biasa," kata Menpora dalam rapat kerja dengan komisi X DPR di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Senin (28/2).

Andi menjelaskan, bentuk-bentuk sanksi FIFA bermacam-macam. Ada yang dilarang tampil di pertandingan internasional selama enam bulan atau malah 48 jam saja. Menurutnya, setelah sanksi dijatuhkan, biasanya pengurus FIFA akan datang ke negara bersangkutan untuk mencari solusinya.

"Biasa itu. Begitu diberi sanksi, dicarikan solusinya," ucap Andi. "Banyak negara yang sudah diberi sanksi FIFA kemudian dicarikan solusinya malah prestasinya jadi lebih baik."

Soal intervensi pemerintah, Menpora kembali menegaskan belum pernah melakukan, hanya baru memberikan peringatan kepada PSSI. "Jadi sampai sekarang pemerintah baru berikan peringatan. Tidak pernah lakukan intervensi," tegas Andi.

Menurut Andi, pemerintah tidak mau mencampuri PSSI dalam keadaan normal, artinya pemerintah tidak mau intervensi. "Tapi kalau sudah keterlaluan, offside kami semprit. Bentuknya kami beri peringatan supaya ditaati peringatan itu," tuturnya.

Andi menjelaskan, dalam surat FIFA 24 Februari 2011, dikatakan jika pemerintah mengambil tindakan sebagaimana yang diperingatkannya baru dikatakan intervensi. Namun, tambah Menpora, PSSI diharapkan mengikuti peringatan dari pemerintah. "Tapi kalau tidak dilakukan (peringatan itu), pemerintah akan ambil kewenangan sesuai yang dimilikinya," ucapnya.

Menpora meminta semua pihak mentaati aturan yang ada di Statuta FIFA, Statuta PSSI, maupun undang-undang. "Mari semua ikuti mumpung posisi nol-nol. Kembali ke titik nol. Mulailah proses dengan baik. Komite pemilihan yang kredibel dan ikuti semua aturan FIFA, undang-undang, dan peraturan pemerintah, patuhi semua," kata Andi.(BOG/ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini