Sukses

Blatter pun Diinvestigasi

Kisruh dalam tubuh FIFA terus memanas. Menyambut permintaan Mohamed Bin Hammam, Komite Etis memanggil Presiden FIFA Sepp Blatter untuk hadir dalam hearing yang digelar Minggu (29/5) lusa.

Liputan6.com, Paris: Kisruh dalam tubuh FIFA terkait tudingan skandal penyuapan dalam jual beli suara kian memanas dan meluas. Menyambut permintaan anggota Komite Eksekutif (Exco) dan juga Presiden Asosiasi Sepakbola Asia (AFC) Mohamed Bin Hammam, Komite Etis memutuskan memperluas ruang lingkup investigasi dan memanggil Presiden incumbent Sepp Blatter untuk hadir dalam hearing yang akan digelar di markas besar FIFA di Zurich, Minggu (29/5) lusa.

Menyusul tudingan yang dilontarkan Chuck Blazer, Bin Hammam dan Wakil Presiden FIFA asal Trinidad & Tobago Jack Warner dituding bakal memberikan sejumlah dana kepada ofisial Uni Sepakbola Karibia dengan imbalan suara dalam pemilihan (voting). Blazer menyebutkan isu penyuapan itu dilakukan saat pertemuan di Trinidad pada 10-11 Mei lalu. Pertemuan dimaksud digelar Bin Hammam sebagai upaya kampanyenya menarik dukungan dari Karibia.

Mendapati tudingan tersebut, Bin Hammam membantah tegas telah melakukan penyuapan. Namun, di satu sisi, Bin Hammam mengaku bahwa Blatter telah diberi informasi soal pembayaran ilegal tersebut. Karena Blatter bersikap diam, Bin Hammam menilai sang presiden menyetujui langkah tersebut. Tak mau terseret sendiri, Bin Hammam pun meminta Komite Etik untuk turut memeriksa incumbent.

Hal yang kemudian disetujui Komite Etik. “Pada hari ini (Jumat, 27/5), Komite Etik membuka prosedur disiplin terhadap Presiden FIFA sesuai dengan Artikel 16 dari Kode Etik FIFA. Joseph S. Blatter diundang untuk menghadiri sesi dengar pendapat (hearing) yang digelar Komite Etik di markas besar FIFA di Zurich, 29 Mei 2011,” demikian pernyataan resmi FIFA.(MEG/AFP)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini