Sukses

Warner Serang Balik Blatter

Buntut dari diskorsnya Jack Warner dari statusnya sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA. Warner menyerang Presiden Sepp Blatter yang ditudingnya juga pernah melakukan penyuapan!

Liputan6.com, Zurich: Presiden Concacaf dan Wakil Presiden FIFA yang sedang terkena skorsing, Jack Warner, mengancam bakal membuka borok badan otoritas sepakbola tertinggi di dunia itu. Menyusul keputusan skorsing tersebut, Warner mengaku bakal meminta bantuan dari pengacara Swiss. “Saya pikir suspensi tersebut merupakan bentuk keadilan terburuk dari organisasi (FIFA),” ujarnya.

Seperti diketahui menjelang diselenggarakannya Kongres FIFA dan pemilihan Presiden FIFA pada Selasa (31/5) dan Rabu (16) lusa, Warner dan koleganya Presiden AFC Mohammed Bin Hammam mendapat suspensi sementara menyusul tudingan yang dilontarkan Sekjen Concafaf Chuck Blazar bahwasanya kedua sosok penting tersebut telah berusaha membeli suara atau menyuap ofisial Karibia dengan dana sebesar 40 ribu dolar AS.

Lebih lanjut, Warner balik menyerang Presiden FIFA Sepp Blatter yang lolos dari proses investigasi Komite Etik. Warner menuding Blatter pun berlaku serupa dengan melakukan penyuapan kepada Concacaf ketika digelar Kongres di Miami pada 3 Mei lalu. Bahkan, Warner mengklaim jika Sekjen FIFA Jerome Valcke menengarai jika Qatar “membeli” suara anggota Komite Eksekutif guna menjadi tuan rumah PD 2022.

“Saya indikasikan bahwa saat Kongres Concacaf digelar di Miami pada 3 Mei lalu, Tuan Blatter memberikan hadiah sebesar satu juta dolar AS kepada Concacaf. Hal tersebut sangat mengganggu Presiden UEFA Michel Platini yang kebetulan hadir dalam kongres. Ia pun mendekati Jerome Valcke dan mengeluhkan tindakan Blatter yang dilakukan tanpa persetujuan Komite Finansial. Valcke menjawab jika ia sendiri yang akan menyediakan dana bagi Tuan Blatter,” tuding Warner.

“Saya pun mengindikasikan jika FIFA melalui perantaraan Tuan Blatter mengorganisir pemberian sejumlah laptop dan proyektor kepada seluruh ofisial Karibia,” tegas Warner yang mengaku mendapat dukungan dari 13 federasi (negara) Concacaf dalam melaporkan ulah Blatter tersebut.

Yang lebih menarik, Warner menunjuk isi email yang dikirimkan Valcke terkait pencalonan Bin Hamman sebagai penantang Blatter. Menurut Warner, Valcke mengindikasikan jika Hamman telah “membeli suara” saat pemilihan tuan rumah PD 2022. Dalam email tersebut, Valcke mengaku tak habis mengerti dengan keputusan Bin Hammam menantang Blatter (dalam pemilihan presiden).

Berbanding terbalik dengan sikap yang ditunjukkan Bin Hammam yang menarik diri dari pencalonan presiden, Blatter bergeming dan merupakan satu-satunya kandidat presiden. Langkah yang didukung Valcke saat melakukan konferensi pers dengan Komite Etis kemarin. “Saya tidak melihat ada yang salah dengan langkah (pencalonan kembali) Tuan Blatter,” tegas Valcke.(MEG/Guardian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.