Toni Buka Pintu ke Roma

Liputan6.com, Roma: Awalnya, tak ada yang salah dengan keputusan Luca Toni meninggalkan Artemio Franchi, markasnya Fiorentina, dan bergabung ke Allianz-Arena, kandangnya Bayern Muenchen, klub elite Bundesliga. Di tahun pertamanya, Toni mampu menjadi top skorer kompetisi dengan raihan 24 gol dari 31 partai. Peruntungan mantan striker Palermo itu mulai berubah seiring dengan cedera achilles tendon yang dialaminya. Di musim lalu, Toni hanya mampu mendulang 14 gol. Meski demikian, Toni masih menjadi bomber Die Roten yang tersubur.

Kedatangan Mario Gomez di bursa transfer musim panas 2009 membuat peluang Toni untuk tampil reguler dalam skuad yang kini diasuh Louis van Gaal itu menyusut. Itulah sebabnya, Toni dikait-kaitkan dengan klub premiership, West Ham United (Baca: Akankah Toni Turun Kasta?). Masa depan Toni kian suram setelah pelatih Timnas Italia, Marcello Lippi mencoret namanya dari skuad Gli Azzurri yang bertanding melawan Swiss di pertengahan pekan lalu.

Namun, hikmahnya, Toni mulai mendapat peluang untuk kembali ke Italia seiring dengan adanya langkah nyata yang dilakukan AS Roma. Hal itu diungkapkan agen Toni, Jose Alberti kepada romagiallorossa.com. “Memang, sampai sejauh ini belum ada langkah negosiasi yang kongkret. Akan tetapi, Roma telah memberikan sinyal ketertarikannya. Baik Bayern maupun Luca (Toni) telah diberi informasi tentang hal tersebut. Kami pun masih menunggu reaksi Bayern,” terang Alberti.

Menurut sang agen, Toni sangat ingin kembali ke Italia, apalagi melihat kesempatan bermain bersama (Francesco) Totti. Ia ingin memberi bukti kepada pihak-pihak di Jerman yang selama ini tidak lagi memercayainya,” tegas Alberti. Perlakuan Muenchen terhadap Toni buruk?  “Bukan begitu. Banyak orang yang kini tidak percaya dengan kemampuannya (Toni). Jangan lupa, ia adalah capocannoniere (top skorer) di Serie A,” imbuhnya.

Isunya, Muenchen tidak akan keberatan melepas Toni yang kini berusia 32 tahun itu dengan fee transfer yang lumayan murah, empat (4) juta pound atau sekitar Rp 66 miliar, jauh dibanding ongkos yang dikeluarkan Muenchen saat membelinya dari La Viola yang mencapai 11 juta euro (sekitar Rp 156 miliar). Benarkah spekulasi tersebut? “Saya tidak mau mengomentarinya. Sebab, itu bahasan antara dua klub. Yang saya bisa katakan kedua klub telah saling menghubungi,” tandas Alberti. (MEG)