Sukses

Dari Semula, Leonardo Pilihan Pertama

Presiden Inter Milan Massimo Moratti mengaku sedari awal Leonardo Araujo merupakan pilihan pertama untuk menjadi suksesor Jose Mourinho. Lalu, mengapa akhirnya Rafael Benitez yang dipilih?

Liputan6.com, Milan: Setelah merasa tak mempunyai tantangan bersama Inter Milan, klub yang diantarkannya meraih treble winners: Liga Champions, Liga Serie A Italia, dan Coppa Italia di musim 2009-2010, Jose Mourinho memutuskan hengkang dari Giuseppe Meazza dan bergabung bersama Real Madrid.

Sejenak, Nerazzurri kelimpungan mencari sosok pengganti. Setelah dua pekan, akhirnya Inter menunjuk mantan manajer Liverpool Rafael Benitez sebagai suksesor Mourinho. Keputusan yang bakal disesali Presiden Klub Massimo Moratti. Alih-alih mengantarkan Wesley Sneijder mempertahankan keperkasaannya di ajang lokal, Benitez justru membuat Inter jadi tim pesakitan. Meski mengantongi dua partai tersisa, sampai pekan ke-17, Inter tertinggal jauh dari seteru abadinya AC Milan yang menempati puncak klasemen dengan keunggulan 13 poin.

Karena itu, meski berdalih atas kesepakatan bersama, Benitez didepak dari Giuseppe Meazza pada 23 Desember atau dua hari sebelum Natal tiba. Moratti menunjuk mantan pelatih Rossoneri asal Brasil, Leonardo Araujo untuk menangani Sneijder dkk dengan kontrak selama 18 bulan atau baru akan berakhir pada 30 Juni 2012.

Sepekan setelah Leonardo resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru klub, Moratti mengaku jika sedari awal pilihan pertamanya untuk menjadi suksesor Mourinho adalah Leonardo sendiri. “Saya sempat memikirkan (menunjuk) Leonardo pada awal Juni. Tapi, saat itu, tampaknya keinginan saya tak akan berhasil mengingat Leonardo sendiri menyatakan keinginannya untuk beristirahat sejenak usai meninggalkan AC Milan,” ujar Moratti.

Sejak semula Moratti menilai jika sosok Leonardo adalah kandidat natural yang paling pas untuk mengisi posisi Mourinho. “Saya yakin jika Leo merupakan suksesor Mourinho. Sebab, ia mampu menanggung beban berat. Ketika kami menunjuk Benitez, tampaknya dengan pengalaman yang dimilikinya ia mampu menangani situasi klub. Tapi, ada daya, setiap orang hanya bisa mengatasi tekanan semampu yang ia lakukan,” tegas Moratti.

Lebih lanjut Moratti menjamin jika langkah yang dilakukan Leonardo bukanlah perwujudan pengkhianatan terhadap Milan seperti yang dituduhkan legenda Rossoneri asal Belanda, Marco van Basten. “Saat bernegosiasi, ia memang sempat ragu. Tapi, bukanlah karena soal “pengkhianat” terhadap Milan. Leo bukanlah sosok seperti itu! Karenanya, kepada Milanisti, saya dapat memberikan jaminan jika Leo tetap memandang Milan dengan positif,” tandas Moratti.

Moratti pun menampik spekulasi jika perlakuannya terhadap Benitez jauh dibanding apa yang ia lakukan kepada Mourinho. “Saya pikir adalah langkah yang keliru jika saya memintanya (Benitez) merekrut seseorang. Justru hal itu akan membuatnya kesulitan. Faktanya, sampai hari terakhir jelang Piala Dunia Antarklub, saya selalu menegaskan tim berada di belakang Benitez dan tidak akan mencampuri kewenangannya,” pungkas Moratti.(MEG/Football Italia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini