Sukses

Prestasi Terbaik Malesani

Sepanjang musim Bologna berkutat dengan krisis, puncaknya diganjar penalti tiga poin. Alberto Malesani menilai keberhasilan Rossoblu bertahan di Serie A menjadi prestasi terbaik sepanjang kariernya.

Liputan6.com, Bologna: Bologna akhirnya memastikan diri bertahan di Serie A musim depan meskipun kompetisi masih menyisakan satu pertandingan yang rencananya akan berlangsung dalam dua termin pada Minggu (22/5). Jumlah 42 poin yang diraih Marco Di Vaio dkk di pekan lalu tidak akan mungkin disalip Sampdoria (36 poin) yang akhirnya terdegradasi ke Serie B.

Keberhasilan anak-anak asuhan Alberto Malesani itu diraih dengan kerja keras dan determinasi yang tinggi. Pasalnya, 48 jam menjelang kompetisi musim 2010-2011 bergulir, manajemen klub mendepak Franco Colomba dari jabatannya sebagai pelatih dan menunjuk Malesani. Tidak hanya itu saja, klub pun nyaris bangkrut dengan ditandai pergantian pimpinan tertinggi klub (presiden). Gara-gara masalah pajak dan keterlambatan pembayaran gaji pemain membuat Bologna diganjar sanksi berupa penalti atau pemotongan nilai sebanyak tiga angka pada Desember 2010.

Malesani sendiri sempat terancam bakal didepak tatkala pada sepanjang April lalu Bologna menderita empat kali kekalahan dari Brescia, Napoli, Chievo Verona, dan Cesena. Beruntung, tim-tim pesaing gagal memanfaatkan kesempatannya dengan maksimal. Walhasil, Rossoblu pun dipastikan aman dari degradasi.

Malesani sendiri menolak mengomentari masa depannya di Stadio Renato Dall’Ara. Tatkala setuju menangani Di Vaio pada 1 September 2010, Malesani hanya meneken kontrak selama setahun atau akan berakhir di pengujung musim ini. Artinya, laga menjamu Bari nanti malam bisa jadi merupakan partai terakhir Malesani.

“Kami akan membicarakan soal itu seusai laga terakhir melawan Bari. Apapun yang terjadi, (menangani) Bologna menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya. Tak bisa dibantah jika rapor di musim ini merupakan salah satu pencapaian yang terbaik sepanjang karier saya,” aku Malesani, 56 tahun.

Malesani memuji performa Di Vaio dkk yang tak henti berjuang menghindari degradasi. “Kami tidak bisa meminta lebih dari mereka (para pemain). Mereka selalu menomorsatukan kepentingan tim di atas segala-galanya. Mereka menunjukkan kepada publik bahwa sepakbola tidak hanya melulu soal duit. Tapi, ada harga di belakangnya. Itulah sebabnya, saya meminta di laga terakhir fans memberikan aplaus kepada tim,” terang Malesani.(MEG/Football Italia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.