Sukses

Suporter Jateng dan DIY Tolak Nurdin Halid

Kelompok suporter sepak bola di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengancam akan turun ke jalan untuk memprotes pelaksanaan Kongres PSSI di Bali

Liputan6.com, Surabaya: Kelompok suporter sepak bola di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengancam akan turun ke jalan untuk memprotes pelaksanaan Kongres PSSI di Bali. "Kalau aparat hukum mengizinkan pelaksanaan Pongres PSSI di Bali, para suporter itu akan turun ke jalan," kata Peneliti Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Apung Widadi dalam siaran persnya, Sabtu (19/2) malam.

Gabungan kelompok suporter sepak bola dari Jateng dan DIY itu mendesak Kapolda Bali, Menepora, dan pihak istana presiden untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan Kongres PSSI di Bali. Mereka juga menolak pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 dalam kongres di Bali itu.

Sikap penolakan itu akan dideklarasikan dalam sarasehan sepak bola memperingati HUT ke-11 Pasoepati di Solo pada 21-22 Februari 2011. Para para suporter dan ICW menolak dengan tegas pencalonan kembali Nurdin Halid dan kandidat lain yang berlatar belakang aktivis partai politik dan merepresentasikan Kekuasaan serta kepentingan bisnis semata.

Para suporter yang menyatakan penolakan terhadap pencalonan Nurdin dan pelaksanaan Kongres PSSI di Bali itu, adalah Snex (Semarang), Panser Biru (Semarang), SMM (Kudus), Basoka (Kudus), Spinx (Purwodadi), Laskar Petir (Purwodadi), Roban Mania (Batang), Rewo-Rewo (Batang), Simo Lodro (Magelang), De Brur (Magelang), Ganster (Rembang), Gengster (Salatiga), Banaspati (Jepara), Jetman (Jepara), dan Kalongmania (Pekalongan).

Selain itu, Laskar Nusakambangan (Cilacap), Paser Bumi (Bantul), Slemania (Sleman), Saminista (Blora), Barong (Blora), Senopati (Yogyakarta), Pasoepati (Solo), Laskar Pandanaran (Boyolali), Laskar Lawu (Karanganyar), Paskas (Sukoharjo), Laskar Sukowati (Sragen), Brajamusti (Yogyakarta), dan Maiden (Yogyakarta). (Ant/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.