Sukses

"Kuda Hitam" dari Solo

Munculnya nama Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman terbilang cukup mengejutkan mengingat namanya baru berkumandang di arena sehari sebelum Kongres KLB PSSI digelar.

Liputan6.com, Solo: Hiruk pikuk di tubuh organisasi sepakbola di Tanah Air usai sudah. Setelah melewati proses tarik ulur "kepentingan" yang cukup melelahkan, akhirnya  Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman terpilh sebagai Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Munculnya nama Djohar dan Farid boleh dibilang "kejutan". Keduanya santer dibicarakan hanya sehari jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI digelar di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/7) kemarin.

Mengemukanya kedua calon altenatif ini, juga tak lepas dari keputusan mencengangkan  George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP). Seperti diketahui, GT dan AP adalah orang yang dipercaya sebagian besar anggota PSSI (kelompok 78) memimpin organisasi tersebut . Namun langkah mereka dihadang keputusan FIFA setelah dituduh melakukan berbagai pelanggaran. GT dan AP meminta para pendukungnya mengalihkan suaranya pada kandidat lain, hingga akhirnya munculah sosok Djohar dan Farid.

Berbagai pertanyaan  muncul. Mengapa GT dan AP berubah haluan? Mengapa sikap ini baru diutarakan di Solo, bukan pada kongres sebelumnya? Mungkinkah karena ada  tekanan? "Tidak! GT dan AP menolak dicalonkan karena menaati azas FIFA," jawab Bernard Limbong, salah seorang tim sukses GT-AP. Kata Limbong, GT sebenarnya tak pernah mundur untuk dicalonkan. "Ingat, ia bukan mencalonkan tapi dicalonkan,"ujarnya. Menurut Limbong akan aneh kalau seorang jenderal diminta maju malah menolak. Namun, karena GT juga seorang yang sangat demokratis, ia pun tahu kapan harus berhenti.

Apapun alasannya, yang jelas KLB PSSI di Solo berjalan aman dan lancar. Wajah Ketua  Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar terlhat selalu sumringah. Ia tak henti-hentinya berucap syukur setelah sukses mengemban tugas yang sangat berat. Agum mengingatkan pengurus PSSI yang baru agar segera memfokuskan diri ke sepakbola. Penyisihan Pra-Piala Dunia dan Sea Games sudah berada di depan mata.

Rasa senang juga diutarakan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng. Sekarang, kata Andi, tugas menpora tak lagi harus mengurusi kepengurusan salah satu organisasi olahraga. Sama dengan Agum, Andi juga mengingatkan pejabat baru Pssi agar segera mencurahkan konsentrasi pada pekerjaan.

Menanggapi keinginan Agum dan Andi, Djohar menyatakan bahwa sasaran terdekat adalah SEA Games. "Sudah lama masyarakat ingin timnas kita jadi juara,"katanya. "Tapi ini bukan target lho," imbuhnya.

Pengurus baru idealnya memang harus diiringi prestasi baru. Mudah mudahan reformasi di tubuh pssi memotivasi semangat itu. Mudah-mudahan momen sekarang ini jadi kebangkitan sepabola indonesia. Ayolah...mumpung garuda masih didadaku!(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini