Sukses

Lyon Lempar Handuk

Tertinggal 13 poin dari juara bertahan Bordeaux membuat Lyon melempar bendera putih dalam persaingan meraih titel Ligue 1. Target Les Gones pun berubah, mengincar zona Champions.

Liputan6.com, Lyon: Kekalahan 1-2 dari Montpellier di partai penutup pekan ke-19 dan tahun 2009, Rabu (23/12) lalu merupakan hasil buruk untuk kali ketiga yang ditoreh Olympique Lyonnais saat bermain di kandang sendiri, Stade Gerland. Total jenderal di sepanjang musim ini, Les Gones, julukan Lyon, telah menelan lima kali kekalahan.

Rapor merah tersebut membuat Lyon terdampar di peringkat enam besar klasemen sementara Ligue 1 dengan jumlah 30 poin. Sangat jauh terpaut dengan perbendaharaan nilai yang dikumpulkan juara bertahan Girondins de Bordeaux yang saat ini memimpin klasemen dengan total 43 angka. Artinya, Lyon terpaut 13 poin.

Luasnya jarak yang terbentang di antara kedua tim membuat mata Claude Puel, pelatih Lyon terbuka lebar. Puel yang direkrut Presiden Klub, Jean-Michel Aulas sebagai mentor bagi Lisandro Lopez dkk pada 18 Juni 2008 akhirnya mengakui jika harapan atau peluang bagi Lyon untuk kembali menjadi numero uno di kancah liga paling bergengsi di Prancis itu sudah musnah.

Seperti diketahui, selama tujuh musim berturut-turut, 2001-2008, Lyon mampu meraih trofi juara. Karenanya, target Lyon di musim ini berubah, dari semula menempati peringkat pertama menjadi minimal bertengger di posisi tiga besar alias tiket terakhir berkecimpung di Liga Champions. “Jika Lyon mengakhiri musim di posisi kedua atau tiga besar, maka saya akan menerimanya,” ujar Puel kepada Le Parisien seperti yang dikutip Soccernet.

Ketika disinggung lebih jauh terkait memburuknya penampilan Lopez dkk, Puel menunjuk hal itu terjadi setelah para pemain menjalani laga internasional di bulan Oktober dan November lalu.

“Mulanya tim menunjukkan rapor bagus dalam dua bulan pertama. Lalu, seusai laga internasional manajemen klub berjalan dengan buruk. Kami pun mulai kehilangan poin. Saya masih teringat laga lawan Sochaux (Lyon kalah 0-2 di kandang sendiri, 17 Oktober) dan Grenoble (berakhir 1-1, 21 November). Kami tampil buruk dan terlalu percaya diri. Penampilan kami tidak mencerminkan tim yang pantas bersaing di level atas,” tandas Puel.

Karena itu, guna mengejar target peringkat dua atau tiga besar, Puel menuntut anak-anak asuhannya untuk kembali bangkit saat kompetisi bergulir pada 16 Januari mendatang dimana Lyon akan menyambangi markas AS Nancy Lorraine. “Saya harap mereka belajar banyak dari paruh musim pertama. Tim harus belajar untuk berjuang, menoreh sejarah, tampil lebih kuat dan konsisten,” ujarnya.(MEG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini