Sukses

Rexy Yakin Thomas Cup 2016 Milik Indonesia

Rexy Mainaki yakin Indonesia bisa bertumpu di sektor tunggal.

Liputan6.com, Jakarta Dalam lima gelaran Piala Thomas sejak 1994, Indonesia selalu berhasil menjaga tradisi juara. Kemenangan terakhir di ajang Thomas Cup terjadi pada 2002 silam. Kala itu, Indonesia menang atas Malaysia di final dengan skor 3-2.

Tapi setelah itu, prestasi Indonesia di turnamen ini meredup. China seakan menjadi kekuatan yang tidak terbendung. Terhitung sejak 2004, Piala Thomas tidak pernah lepas dari genggaman China. Pada 2010 silam, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembalikan kejayaan di Kuala Lumpur.

Sayang, mereka gagal merebutnya dari tangan China. Indonesia kalah dengan skor telak 3-0 di partai final. Di 2012, Indonesia harus puas tersingkir di babak delapan besar yang berlangsung di Wuhan. Kekalahan ini sekaligus menodai rekor Indonesia yang selalu berhasil menembus semifinal selama 54 tahun.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI,Rexy Manaiky yakin Indonesia dapat berbicara banyak dalam perhelatan Piala Thomas Cup pada tahun 2016. Dia juga optimis Indonesia meraih gelar juara.

"Untuk gelaran Thomas Cup 2016, saya yakin akan berada di tangan Indonesia dengan sederet pemain muda di tunggal seperti Jonathan Irsyad Maulana dan Antoni Ginting yang dapat menjadi andalan," ujar Rexy di Kantor Pusat PBSI, Rabu (5/3/2014).

"Selain mereka ada beberapa pemain yang juga memiliki masa depan yang bagus. Saya yakin tahun 2016 nanti Indonesia akan memiliki pemain muda yang dapat diandalkan," tegasnya.

Rexy menambahkan Indonesia tak akan hanya mengambil poin dari sektor ganda lagi jika bermain di Thomas Cup. Tapi di masa depan dapat bertumpu di sektor tunggal.

"Untuk Thomas Cup 2016 kita bukan ambil poin dari ganda putra lagi untuk ajang thomas Cup tapi dari tunggal kita juga sudah lebih berani lagi," ungkap pria berusia 45 tahun itu.

"Jika sekarang hanya mengharapkan satu poin dari sektor tunggal di ajang Thomas. Tapi nanti di tahun 2016, kita dapat bertumpu di sektor tunggal," tambah pria kelahiran Ternate itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.