Sukses

Wabah Demam Berdarah Hantui Piala Dunia Brasil

Tahun lalu, tercatat satu juta kasus demam berdarah di Brasil.

Liputan6.com, Rio de Janeiro: Demam berdarah menghantui penyelenggaraan Piala Dunia 2014 di Brasil. Pasalnya, sejumlah kota di negara tersebut kini tengah mewabah penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu.

Untuk diketahui, tahun lalu, tercatat satu juta kasus demam berdarah di Brasil. Meski Piala Dunia digelar pada waktu dengan risiko demam berdarah rendah, hal ini tetap dikhawatirkan.

"Tiga kota di bagian timur laut, seperti Fortaleza, Salvador, dan Natal justru sedang mengalami peningkatan jumlah kasus," kata seorang ahli epidemiologi dari University of Oxford, Profesor Simon Hay, seperti dilansir laman Independent, Senin (17/3/2014). "Demam berdarah sedang bergerak maju."

"Masyarakat cenderung hanya tahu tentang malaria, kebanyakan orang jika pergi ke negara tropis harus menelan pil antimalaria. Namun, saya rasa kebanyakan orang tidak tahu tentang demam berdarah. Ini adalah penyakit yang mengerikan jika kita terjangkit."

Profesor Hay mengatakan, pengasapan dan penyebaran antiserangga harus dimulai pada April serta Mei, sebelum Piala Dunia. Namun, saat ini pemerintah Brasil seolah menutupi kekhawatiran akan wabah demam berdarah. Sebab, persiapan Piala Dunia sudah ternoda oleh kematian pekerja di stadion dan protes masyarakat atas biaya yang mahal sementara penduduk Brasil masih menderita kemiskinan.

Diperkirakan, 500 ribu penggemar sepakbola dari seluruh dunia menuju Brasil musim panas ini, terutama dari negara-negara di mana demam berdarah tidak begitu populer. Mereka dikhawatirkan tidak akan waspada terhadap penyakit ini.

"Anda punya banyak orang yang akan datang dan Anda pasti tahu ke mana mereka akan pergi. Saya pikir memperkenalkan demam berdarah dengan meletakkan poster di tempat yang tepat ketika fans akan ke stadion adalah hal penting," ucap Profesor Hay.

Tidak ada obat-obatan maupun vaksin untuk mencegah demam berdarah. Penelitian Butantan Institute di Sao Paulo mengatakan, cara yang paling efektif untuk mencegah demam berdarah adalah menghindari gigitan nyamuknya.

Otoritas kesehatan di Brasil mengatakan, mereka hidup di bawah ancaman wabah ini. Daerah setempat diberi dana total US$ 363 juta pada 2013 untuk memerangi demam berdarah. Saat ini, pemerintah kota Brasil sedang bertugas memeriksa kawasan stadion dan tempat-tempat orang berkumpul pada Piala Dunia 2014.(Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.