Sukses

Cara BTN PSSI Jaga Konsentrasi Pemain Timnas U-19

La Nyalla menginginkan pemain timnas U-19 mencapai target tembus Piala Dunia U-20 terlebih dahulu.

Liputan6.com, Jakarta: Badan Tim Nasional (BTN) PSSI di bawah kepimpinan La Nyalla Mattalitti tak mau kompromi dengan godaan-godaan non teknis yang mendatangi timnas U-19. La Nyalla tetap kepada keputusan awalnya untuk tidak mengeksploitasi para pemain-pemain muda Timnas U-19 dan diganggu dengan hal-hal non teknis lainnya.

"Saya bersyukur kalau banyak sponsor. Tapi saya tetap komit tidak akan melepas Timnas U-19 digunakan untuk dijadikan bintang iklan dan mengganggu pemain itu sendiri,"ujar La Nyalla, Kamis (27/3/2014) kepada wartawan.

Pria yang juga Ketua Kadin Jawa Timur itu menginstruksikan semua elemen penting di BTN dan semua official serta pemain Timnas agar tetap fokus bekerja dengan memikirkan prestasi bukan memikirkan rayuan iklan walaupun diiming-imingi bantuan finansial.

"Dapatkan dulu cita-cita dan target semuanya. Nanti setelah tercapai semua target, semua tujuan, semua program dan menjadi sebuah kebanggaan, baru BTN akan mempertimbangkan tawaran-tawaran iklan kepada pemain," ujar pria yang juga pengusaha itu.

"Salah satu target yang harus tercapai adalah bisa masuk piala dunia U-20,"tambahnya.

La Nyalla mengaku sikapnya ini masih dipertahankan karena banyak hambatan-hambatan teknis maupun non teknis  di depan yang harus dilalui bersama.  "Kita sendiri sebagai manusia belum tahu akan ada hambatan apa, jadi jangan kita membuat hambatan itu sendiri dengan diganggu iklan-iklan. Saya harap semua harus fokus,"tegasnya lagi.

Keputusan yang lebih mengejutkan dari BTN bukan hanya soal penolakan iklan kepada pemain muda Timnas. BTN di bawah komando La Nyalla ini juga sama sekali tidak mengemis uang pemerintah untuk membiayai Timnas senior, Timnas U-19 maupun timnas kelompok umur lainnya.

"Masyarakat sudah tahu kami tidak dibantu pemerintah. Tapi masyarakat juga harus tahu, kalau kami memang tidak mau dibantu. Disini saya juga coba terapkan instruksi FIFA dimana pemerintah tidak boleh turut campur dalam sepak bola,"urainya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.