Sukses

ONE FC: Meski Tarung Bebas, Tetap Ada Aturan

Beragam cara kuncian dan teknik meloloskan diri diperagakan ketiga atlet ONE Fighting Championship

Liputan6.com, Jakarta: Organisasi bela diri campuran terbesar di Asia, ONE Fighting Championship (ONE FC) akan menghibur para pecinta olahraga seni bela diri di Indonesia. Para atlet bela diri profesional akan berlaga pada 14 Juni mendatang di Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta.

Namun, pihak penyelenggara telah memperagakan beberapa trik pertarungan yang biasa digunakan para atlet saat bertanding. Demo ini diperagakan langsung para atlet, seperti Fransino Tirta, Max Martino, dan Jack Buttler di Parkir Timur Senayan, Jakarta, pada Sabtu (10/5/2014) WIB.

Beragam cara kuncian dan teknik meloloskan diri diperagakan ketiga atlet tersebut di bawah teriknya sinar matahari. Selain itu, mereka juga berbagi cerita mengenai olahraga yang terkesan keras tersebut.

"Ini olahraga bela diri campuran, bebas mau bertarung pakai keahlian maupun bidang apa saja. Tapi, tetap akan ada wasit dan juri yang akan menilai sebuah petarungan tersebut terjadi pelanggaran atau tidak," kata petarung asal Indonesia, Max Martino.

"Selain itu, pihak panitia juga sudah menyiapkan sungguh-sungguh segalanya. Karpet tempat bertanding kami terbuat dari bahan khusus yang membuat kami tidak akan cedera saat terseret di sana. Pokoknya, sudah dipersiapkan sangat aman dan senyaman mungkin."

Umumnya, para atlet dibekali beberapa cabang ilmu bela diri untuk melengkapi dirinya saat bertanding. Seorang atlet akan dapat menyerang dengan jiujitsu, gulat, dan bahkan pencak silat sekalipun.

"Umumnya, semua petarung sudah menguasai macam-macam cabang bela diri. Jadi mereka tidak hanya dipersenjatai satu macam saja. Mereka bisa menyerang dan bertahan dengan kombinasi aliran bela diri tersebut," ucap Max.

"Menurut pengalaman saya, yang sulit adalah mengatasi petarung dengan aliran gulat atau wrestling karena mereka sebisa mungkin akan membuat Anda terjatuh dan diserang di saat tubuh Anda di bawah."

Selain itu, melihat dari banyaknya kontak fisik yang terjadi pada olahraga ini, para atlet mengaku sudah siap fisik dan sisi emosionalnya. Karena, menurut mereka, tingkat emosional yang tidak terkontrol hanya akan membuat pertandingan menguntungkan pihak lawan.

"Kita bertarung memang pasti ada emosi karena kontak fisik terjadi terus menerus. Tapi, harus diketahui para petarung profesional ini sudah dibekali dengan latihan Psikologi agar dapat mengendalikan emosinya," jelas Max. "Kalau sudah emosi, lawan akan lebih mudah mempermainkan kita, karena sesungguhnya kita sudah tidak fokus lagi."

*Laga seru ini dapat disaksikan di Indosiar*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini