Sukses

Sheva Bukan Pilihan Mourinho

Chief Executive Chelsea, Peter Kenyon, akhirnya mengakui upaya The Blues untuk memboyong Andriy Shevchenko ke Stamford Bridge adalah inisiatif manajemen klub, bukan Jose Mourinho. Tapi, Kenyon mengklaim kata akhir ada di tangan Mourinho.

Telah lama beredar spekulasi bahwa kedatangan Andriy Shevchenko ke Stamford Bridge adalah karena keinginan pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich. Namun, sejauh ini tidak ada konfirmasi resmi dari kubu The Blues menyikapi desas-desus tersebut.

Akhirnya, seperti yang dilansir The Sun, Chief Executive Chelsea, Peter Kenyon, mengaku bahwa upaya mereka untuk memboyong Sheva dari San Siro ke London adalah inisiatif manajemen klub. Dalam arti kata, Sheva—penyerang yang ditransfer dengan nilai 30 juta pound atau lebih dari Rp 525 miliar itu—bukanlah pilihan murni manajer tim, Jose Mourinho.

Pernyataan Kenyon itu terbukti di lapangan. Seusai Chelsea digebuk Liverpool 0-2 di Anfield Stadium, Sabtu, 20 Januari, Mourinho dengan bangga menyalami satu persatu para pemainnya, kecuali Sheva!

Isu Sheva dan Mourinho mengemuka dalam kurun waktu sebulan terakhir seiring dengan kian mandulnya striker Timnas Ukraina itu. Mourinho pun dengan “lancang” berani menyebutkan bahwa Sheva bukanlah pemain yang termasuk dalam daftar pemain yang tak tergantikan. Dibangkucadangkannya Sheva di Anfield dalam satu partai besar (big-match) kian membuktikan bahwa Sheva bukanlah pilihan mantan manjer FC Porto itu.

Kenyon, mantan Chief Executive Manchester United itu, tampak kurang gembira ketika ditanya soal rekrutmen Sheva yang berlangsung di bulan Mei 2006 lalu. “Saya akui, kami, manajemen klub, telah mendiskusikan tentang hal itu (pembelian Sheva) sebelum ia (Mourinho) bergabung ke Stamford Bridge. Saat itu kami memang sedang membicarakan sejumlah pemain yang kami kira pantas untuk kami rekrut,” kata Kenyon.

Menurut Kenyon, pembicaraan di antara dewan direksi terkait pemain baru adalah hal biasa yang dilakukan setiap tahun. “Pembicaraan itu berlangsung tiap tahun sampai akhirnya ia (Mourinho) tiba. Jadi, memang, upaya untuk mendatangkan Sheva adalah ide dari kami sendiri. Sebab, kami butuh sosok seorang striker terbaik di dunia. Nah, jika ketika pada saat itu Anda ditanya soal tersebut, tentu Anda akan menaruh nama Sheva dalam daftar prioritas, bukan?” tegas Kenyon.

Namun, Kenyon mengklaim bahwa keputusan atau kata akhir untuk merekrut Sheva berada di tangan manajer tim, Mourinho. “Apa gunanya memaksakan seorang pemain? Sangat kritikal atau penting artinya dalam sebuah tim hubungan antara manajer dan para pemain,” tandas Kenyon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini