Sukses

Kisah Cinta Prandelli: Tinggalkan AS Roma Demi Kesembuhan Istri

Namun takdir berkata lain. Kanker payudara merenggut nyawa Manuela Caffi pada November 2007 lalu.

Liputan6.com, Mangaritiba: Keputusan pelatih Italia, Cesare Prandelli mengizinkan para pemain membawa pasangan ke Piala Dunia menimbulkan niat seluruh offisial tim mengenang kisah cinta Prandelli. Jajaran staff dan offisial Italia memajang foto Prandelli dan mantan istri, Manuela Caffi saat makan malam bersama tim akhir pekan lalu.

Kedua pasangan itu bertemu sejak masih belia. Prandelli yang saat itu berusia 18 tahun telah jatuh cinta dengan Caffi, yang berusia tiga tahun lebih muda dari Prandelli. Kedua sejoli itu memutuskan menikah 1982. Caffi merupakan saksi hidup perjalanan Prandelli dalam merintis karier sepakbola dari nol. Mulai dari pemain hingga menjadi pelatih timnas Italia.

Hingga pada 2001, Caffi didiagonosa menderita kanker payudara. Cintanya yang begitu besar terhadap Caffi membuat dia mengundurkan diri dari pelatih AS Roma pada 2004 enam pekan setelah meneken kontrak. Setahun dia "cuti" melatih sebelum kembali ke lapangan hijau untuk menangani Fiorentina. Setelah menjalani serangkaian perawatan intensif, takdir berkata lain. Nyawa Caffi tidak dapat tertolong lagi. Dia menghembuskan napas terkahir pada 26 November 2007 di Florence.

"Begitu didiagnosa menderita kanker payudara, saya mengatakan, akan berada di sisinya setiap menit selama menjalani pengobatan. Semua orang terkejut, tapi buat saya keputusan itu (mengundurkan diri dari AS Roma) normal," papar Prandelli.

Kendati sempat menduda, Prandelli kini memiliki pasangan baru Novella Bennini. Bagi Prandelli, menjalin hubungan dengan Bennini bukan berarti melupakan Caffi. Dia merasa, dua anak hasil pernikahan dengan Caffi membutuhkan sosok ibu. "Tujuan utama seorang laki-laki adalah mendapat kebahagiaan," kata pelatih 56 tahun itu sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

"Saya mengatakan pada dua orang anak saya (Nicolo dan Carolina), kehadiran Novella akan membuat mereka tidak akan kehilangan seorang Ayah, tapi memiliki seseorang yang punya segalanya," sambung pelatih yang pernah merumput untuk Juventus dan Atalanta itu.

Menurut Prandelli, Bennini sosok yang mampu mengisi hidupnya setelah ditinggal Caffi. "Saya tidak bisa hidup tanpa cinta," ucap Prandelli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.