Sukses

Spalletti Dukung Target Totti

Meskipun posisi runner-up klasemen sudah digenggam, pelatih AS Roma Luciano Spalletti tetap akan menurunkan kapten tim Francesco Totti dalam laga menjamu Torino. Spalletti mendukung penuh keinginan Totti untuk meraih European Golden Boot.

Dengan tiga partai tersisa, posisi AS Roma di klasemen Liga Serie A Italia dipastikan akan tetap bertengger di urutan dua besar alias runner-up. Jumlah poin yang telah dikumpulkan Giallorossi (72 poin) tidak mungkin dapat disalip tim rival terdekatnya Lazio yang baru menghasilkan 61 poin.

Namun, dalam pertandingan di pekan ke-36 hari Minggu (13 Mei) sore ini menjamu Torino yang sedang terancam degradasi, pelatih AS Roma, Luciano Spalletti yang akan mengistirahatkan dua pemain pilarnya di lini tengah, Daniele De Rossi dan David Pizarro, tetap akan menurunkan maskot sekaligus kapten tim, Francesco Totti.

Alasannya, Spalletti mendukung penuh target pribadi Totti di musim ini, yaitu menjadi capocannoniere alias pencetak gol terbanyak di Liga Serie A Italia dan European Golden Boot Award atau pencetak gol terbanyak di kompetisi Eropa.

Di kompetisi lokal, posisi Totti yang sejauh ini telah meraih 22 gol, tampaknya cukup aman, unggul empat gol dari saingan terdekatnya, Cristiano Lucarelli, penyerang Livorno yang telah mengantongi 18 gol.

Namun, untuk dapat meraih gelar pencetak gol tersubur di Eropa, jumlah gol Totti masih kurang terpaut empat gol dari top skorer sementara yang diduduki Alfonso Alves, striker SC Heerenveen, penghuni Eredivisie, liga sepakbola utama Belanda, yang telah menjebol gawang lawan sebanyak 34 kali.

Lo, bukankah selisih gol Totti dan Alves berjumlah 8 gol? Ya, memang betul selisih jumlah gol yang ditoreh Totti dan Alves adalah delapan (8) gol. Namun, sesuai dengan aturan UEFA yang dibuat sejak 1996, jumlah gol yang dicetak seorang striker sangat tergantung dari kompetisi liga yang diikutinya. Karena itu, gol yang dicetak di Liga Premier Inggris, misalnya, mempunyai nilai atau kadar yang lebih tinggi dibanding gol yang dicetak di Meistriliiga, liga sepakbola utama di Estonia. Sebab, di mata UEFA, ranking Liga Premier jauh lebih tinggi dibanding Meistriliiga.

Jadi, Alves yang telah mencetak 34 gol bagi Heerenveen dan tidak mungkin bertambah lagi karena kompetisi Eredivisie telah usai, mempunyai poin sebesar 34 x 1,5 = 51 poin. Faktor pengali 1,5 diberikan kepada liga-liga yang mempunyai ranking UEFA 9-21, termasuk Eredivisie. Sementara faktor pengali 2 diberikan kepada liga-liga yang mempunyai ranking UEFA 1-8, termasuk Liga Serie A Italia. Karenanya, untuk bisa melampaui jumlah poin Alves, Totti minimal harus mencetak empat gol tambahan. Dengan jumlah 26  gol (22 + 4), maka poin yang dikumpulkan Totti adalah 52 poin (26 x 2).

”Saya akan memainkan Totti sejak awal pertandingan. Sebab, ia butuh minimal empat gol untuk meraih Golden Shoe (Golden Boot),” kata Spalletti seperti yang dikutip Football Italia. Spalletti yakin keinginan dan ambisi Totti itu bakal mendapat dukungan penuh dari rekan-rekan setimnya. ”Para pemain tentunya akan membantu Totti dalam mencapai targetnya itu,” tegas Spalletti.

Untuk diketahui, jika Totti mampu meraih Golden Boot, maka ia akan menjadi pemain Italia kedua yang berhasil merebut trofi tersebut. Pemain Italia pertama yang mampu meraihnya adalah striker Fiorentina, Luca Toni yang musim lalu (2005-06) mencetak 31 gol (62 poin) untuk La Viola.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.