Sukses

6 Pemain Argentina yang Bungkam Kritik (Bagian 2)

Mereka membuktikan diri dapat memberikan kontribusi atas keberhasilan Tim Tango melaju ke final.

Liputan6.com, Sao Paulo - Oleh - Adam Faisal

Masyarakat Argentina tengah gembira usai tim kesayangannya melaju ke final Piala Dunia 2014 usai mengalahkan Belanda melalui adu penalti (4-2) di babak sebelumnya.

Namun sebelum keberhasilan tersebut, Tim Tango sempat diragukan karena materi pemain yang dibawa pelatih Alejandro Sabella ke Brasil. Namun kenyataannya beberapa pemain yang diragukan ternyata dapat membungkam kritik.

Mereka membuktikan diri dapat memberikan kontribusi atas keberhasilan Tim Tango melaju ke final. Berikut para pemain yang membungkam kritikan masyarakat:

Basanta menjadi pemain lain yang menjadi keraguan publik. Kemampuannya memainkan peran yang berbeda pada pertahanan adalah hal yang meyakinkan Sabella.

Meskipun posisi asalnya adalah bek tengah, pemain berusia 30 tahun itu adalah pilihan pertama Sabella untuk bek kiri. Dia memiliki kesempatan untuk menunjukkan apa yang dia mampu ketika melawan Belgia sebagai pengganti Rojo.

Pribadi yang pendiam dan low profile. Basanta tidak pernah menanggapi kritik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lucas Biglia

Pemain berusia 28 tahun itu adalah gelandang yang disukai para fans. Seperti Demichelis, ia masuk lineup di perempat final dan memberikan keseimbangan pada tim.

Biglia adalah pemain yang lebih cocok tampil dengan Javier Mascherano daripada Fernando Gago. Biglia adalah pemain kunci dalam mencegah serangan Belgia dan Belanda.

3 dari 3 halaman

Enzo Perez

Mungkin Perez adalah yang paling mengejutkan dari 23 nama di dalam skuat. Dia adalah pemain terbaik musim lalu di Liga Portugal, tetapi ia sedikit berpartisipasi dalam Piala Dunia tahun ini dan kalah bersaing dengan Ever Banega.

Dia baru bermain melawan Belgia untuk menggantikan Angel Di Maria yang cedera. Sabella menunjukkan kepercayaan dalam dirinya sekali lagi ketika melawan Belanda dan gelandang Mendoza itu menampilkan performa yang bagus.

Perez mengatur serangan di sayap kanan dan menutup ruang seperti yang dia lakukan di Benfica.

Singkatnya, Sabella mengumpulkan skuat yang bisa berkomunikasi dengan baik, secara di dalam maupun di luar lapangan.
[Baca Juga: 6 Pemain Argentinya Bungkam Kritik (Bagian 1)]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.