Liputan6.com, Piala Dunia 2014 telah berakhir. Selain meninggalkan rekor brillian yang dicetak pemain atau tim, perhelatan akbar empat tahunan itu menyisakan cerita kontroversial. Berikut teori konspirasi yang muncul sepanjang Piala Dunia 2014 sebagaimana dilansir Sporting Review.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Lawan Argentina Telah Diatur
1. Lawan Argentina di babak penyisihan sudah diatur
Salah seorang pengguna Twitter mengklaim, lawan Argentina di grup F sudah direncanakan malam sebelum drawing Piala Dunia dilakukan keesokan hari. Namun setelah ditelusuri lebih jauh, hal itu tidak bisa dipertanggung jawabkan. Pasalnya, kemungkinan besar pengguna Twitter itu telah mensetting zona waktu.
Namun ada pula yang berpendapat FIFA menginginkan agar Argentina mendapat lawan mudah di babak grup. Di fase tersebut, Argentina satu grup dengan Iran, Bosnia-Herzegovina dan Nigeria agar "Tim Tango" terhindar dari peluang bertemu lawan berat Brasil.
Advertisement
Advertisement
Kemenangan 4-0 Kroasia Atas Kamerun
2. Kemenangan besar Kroasia atas Kamerun
Kemenangan Kroasia 4-0 atas Kamerun menjadi topik terpanas di Piala Dunia 2014. Itu setelah media Jerman, Der Spiegel menguak fakta, mereka menemukan praktik curang skandal pengaturan skor setelah mewawancarai seorang mafia sepakbola asal Singapura, Wilson Raj Perumal.
Perumal bahkan bisa menebak dengan tepat hasil akhir pertandingan karena telah mengetahui skenario yang akan terjadi saat pertandingan. Menurut dia, indikasi itu terlihat jelas saat satu pemain Kamerun, Alexander Song diusir keluar wasit karena berlaku kasar terhadap pemain lawan.
Advertisement
Tapi belakangan, Perumal membantah telah berbicara pada media tersebut. Dia menegaskan, Der Spiegel membuat berita fiktif.
Tes Doping Terhadap 7 Pemain Kosta Rika
3. Tes Doping FIFA terhadap 7 pemain Kosta Rika
Keputusan tersebut belakangan dilakukan badan sepakbola dunia itu untuk menjegal langkah Kosta Rika melaju ke babak penyisihan grup. Jalan tersebut disebut dilakukan FIFA setelah Los Ticos--julukan Kosta Rika--berhasil mengalahkan Italia di babak penyisihan grup D. Dua kemenangan atas Uruguay dan Italia membuat Kosta Rika menjadi juara grup.
Spekulasi "liar" kemudian berkembang. FIFA perlu "menghentikan" langkah Kosta Rika karena sponsor utama Piala Dunia tidak bersedia membayar uang bila Kosta Rika melangkah jauh. Namun kecurigaan itu tidak terbukti karena Kosta Rika mampu mencapai babak perempat final.
Advertisement
Skenario itu menggelinding bak bola salju. Terlebih, setelah legenda hidup sepakbola dunia, Diego Maradona mengungkapkan, "Beberapa orang jengkel Kosta Rika melaju, bukan tim-tim besar yang akan lolos. Jadi, sponsor tidak akan membayar sejumlah uang yang mereka janjikan."
"Ini bertolak belakang dengan regulasi. Seharusnya, dua pemain dari setiap tim menjalani tes doping. Saya tahu karena mengalami hal itu. Tapi dengan tujuh pemain, saya justru baru mengetahuinya," ucap Maradona.
Advertisement
Neymar Ternyata Tidak Cedera Parah
4. Neymar ternyata tidak cedera parah
Belakangan berkembang rumor, sebenarnya pemain bintang Brasil, Neymar tidak mengalami cedera berarti setelah dihantam dari belakang oleh Camilo Zuniga. Dilansir dari Sportwitness, terdapat skenario curang untuk menggagalkan Brasil sebagai juara dunia lewat Neymar.
Anggapan itu muncul setelah dalam tayangan video, terlihat orang yang dianggap Neymar berusaha menutupi wajahnya dengan handuk. Dari situ, kejanggalan mulai terlihat. Dalam rekaman video, orang itu tidak memiliki tato di tangan kanan, padahal Neymar memiliki tato di bagian tubuh itu.
Advertisement
Spekulasi ini terus bergulir setelah FIFA meminta rekaman CCTV di Rumah Sakit tempat Neymar menjalani tindakan pertama dihapus dengan alasan keamanan. Bahkan seorang perawat di Rumah Sakit itu tiba-tiba dipecat setelah merekam kedatangan Neymar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.