Terpuruk di Brunei, Timnas U-19 Langsung Diadili PSSI

Liputan6.com, Jakarta - Hasil kurang memuaskan diraih Timnas Indonesia U-19 pada ajang Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) 2014. Badan Tim Nasional (BTN) melalui tim High Performance Unit (HPU) segera melakukan evaluasi kepada tim besutan Indra Sjafri tersebut.

Pada ajang yang berlangsung di Brunei Darussalam tersebut, Garuda Jaya yang merupakan juara bertahan hanya mampu mengemas empat poin. Dari lima laga, Timnas U-19 hanya meraih satu kemenangan saat membungkam Singapura 6-0. Empat laga lainnya berakhir dengan 3 kekalahan dan satu imbang.

Keterpurukan Evan Dimas dan kawan-kawan di Brunei Darussalam membuat HPU langsung melakukan evaluasi sebelum Garuda Jaya tampil di Piala AFC U-19, Oktober mendatang.

"Direktur HPU BTN, Demis Djamaoedin sudah menyiapkan forum evaluasi yang memang ditugaskan oleh Ketua BTN (La Nyalla Mattalitti). Sejumlah nama panelis sudah masuk. Ada dari unsur Manager Coach dan mantan Manager Coach Timnas. Ada dari Komite Teknik PSSI dan juga dari unsur Football Development. Forum akan bersifat tertutup dan akan dihadiri Sekjen PSSI," ungkap Sekretaris BTN, Sefdin Syaifudin.

Rapat evaluasi penampilan Garuda Jaya di HBT 2014 akan berlangsung pada Kamis (21/8/2014) di Jakarta. Hasil dari evaluasi tersebut akan diserahkan oleh La Nyalla agar ditindaklanjuti. Evaluasi itu dilakukan agar mimpi Indonesia untuk melangkah ke Piala Dunia U-20 tidak kandas.

"Apapun rekomendasinya, yang pasti semua akan bermuara bagaimana evaluasi tersebut bisa memberi sisi positif bagi tim Garuda Jaya, yang ditargetkan untuk lolos ke Piala Dunia U-20 di New Zealand 2015 mendatang. Tentu untuk itu, kita harus memperoleh hasil yang memuaskan di AFC U-19 Championship di Myanmar, Oktober nanti," pungkas Sefdin.

Berikut daftar panelis evaluasi Timnas U-19 di HBT 2014:
Sekretaris Jenderal PSSI: Joko Driyono
Anggota Komite Teknik: Benny Dollo
Direktur HPU BTN: Demis Djamoeddin
Football Development PSSI: Tommy Welly
Sekretaris BTN: Sefdin Saifuddin
Manager Coach: Alfred Riedl, Wolfgang Pikal, Aji Santoso, M. Zein Alhaddad, Fachri Husaini, Sutan Harhara, Yeyen Tumena.