Sukses

"Pembinaan Pemain Usia Dini Harus Terstruktur Rapi"

"Program pembinaan ini bisa dibilang telat. Seharusnya, pemain sudah mengikuti pelatihan dasar saat berusia 6 sampai 7 tahun," ujar Mauro.

Liputan6.com, Pelatih Pertamina Soccer School sekaligus pelatih Akademi AC Milan, Mauro Adriazzone memprediksi perkembangan sepakbola bisa jalan di tempat bila program pembinaan tidak terstruktur rapi.

Menurut Mauro, program pembinaan sepakbola terencana mulai dari usia 6 tahun dan dilanjutkan secara bertahap dan konsisten. Bagi Mauro dibutuhkan waktu untuk mengasah talenta pemain.

"Program pembinaan ini bisa dibilang telat. Seharusnya, pemain sudah mengikuti pelatihan dasar saat berusia 6 sampai 7 tahun, kemudian meningkat secara bertahap," ucar Mauro saat jumpa pers Pertamina Soccer Camp di Sentul Jawa Barat, Rabu (20/8/2014).

Mauro melanjutkan, pemain memerlukan waktu yang lama untuk menguasai teknik dasar permainan kemudian mendalami skill. Prosesnya tidak instan. "Ini menjadi permasalahan besar saat membina pemain, termasuk juga di Eropa dan Amerika," kata Mauro.

Dia mencontohkan, betapa pembinaan pemain muda memegang peranan penting bagi kemajuan dan prestasi sepakbola di suatu negara."Jerman memerlukan waktu 10 tahun lebih untuk menghasilkan tim juara dunia. Serius pada pembinaan kelompok umur dan bertahap menjadi kunci keberhasilan mereka," kata Mauro.

Karena itu, Mauro yang telah tiga tahun ikut "menggawangi" pencarian pemain berbakat lewat Pertamina Soccer School meminta Pertamina Foundation fokus mencari pemain di bawah kelompok umur 10 tahun di tahun berikutnya."Karena tujuan program ini menghasilkan pemain untuk Timnas Indonesia," kata dia.

Menurut rencana, Mauro akan pulang ke Italia bulan depan guna membahas program yang bakal diberikan pada anak-anak Indonesia. Dia pun meminta pemain fokus untuk menjalani seluruh program yang diberikan tim pelatih. Nantinya akan ada 4 pemain terbaik dari Pertamina Soccer School mendapat hadiah utama ke Italia untuk mengikuti pelatih di AC Milan.

"Masih terlalu dini bagi pemain ke Italia. Pemain harus fokus menjalani program dari tim pelatih. Saya belum tahu kapan membawa pemain ke Italia, tapi program coaching-clinic AC Milan selesai Juni 2015 mendatang."

Direktur Eksekutif dan Head of Pertamina Foundation, Nina Nurlina menjelaskan program Pertamina Soccer School tahun ini lebih mengedepankan character building."Pada tahun ini, kami menyentuh pembangunan karakter pemain."

Nina menambahkan, Pertamina berencana mendaftarkan Pertamina Soccer School ke turnamen resmi atau liga regional Asia. "Mungkin Singa Cup di Singapura, Jepang atau Thailand. Namun kami masih menunggu kepastian kategori usia yang dipertandingkan."

Dari total 3530 anak yang mengikuti seleksi di enam kota besar di Indonesia, terpilih 48 pemain yang kini tengah "digembleng" di Pertamina Soccer Camp di Sentul pada 17-24 Agustus 2014.

Ke-48 pemain itu nantinya dipangkas menjadi 24 pemain untuk mendapatkan beasiswa Pertamina Soccer School. Selama mengikuti pendidikan selama 3 tahun, 24 anak itu mendapatkan pendidikan formal gratis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini