Sukses

Nasib Atlet Indonesia, From Hero to Zero

Pemerintah harus bisa membantu dan memperhatikan kehidupan mantan atlet.

Liputan6.com, Jakarta - From hero to zero. Anggapan tersebut melekat pada diri beberapa mantan atlet Indonesia. Setelah berjuang keras mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, kini nama serta keberadaan mereka mulai terlupakan dari ingatan masyarakat.

Mungkin tak banyak yang tahu dengan sosok Irianeke Anzela Doer, Marina Segedi, Hapsani, Ethel Hudzon, atau Eduardus Nabunome. Pada zamannya, mereka sukses membawa Indonesia meraih prestasi bergengsi di level internasional. Tapi, keberadaan mereka saat ini tak lagi dilirik banyak orang.

Kelimanya luput dari perhatian pemerintah. Saking terasingnya, mereka kini harus berjuang keras mencari rezeki dengan bekerja seadanya.

Menurut informasi yang diterima, Irianeke kini berprofesi sebagai penjual nasi kuning dan aneka kue di atas kapal penumpang yang beroperasi di kawasan Merauke. Padahal, dulunya Irianeke adalah seorang atlet lari yang sukses membawa pulang medali emas di ajang Asian School Games 1977 dan medali perunggu di Singapore Open 1979.

Tak berbeda jauh dengan Irianeke, Ethel juga merupakan atlet yang berprestasi pada zamannya. Ia mampu meraih medali perunggu cabang atletik di ajang SEA Games 1995 dan medali perak di Olimpiade Atalanta 1996. Namun karena tidak mendapat perhatian, Ethel yang sudah pensiun kini terpaksa bekerja serabutan.

Melihat fakta tersebut sudah sepatutnya pemerintah mulai bergerak. Apalagi kini sudah terbentuk Komnas API (Komisi Nasional Atlet dan Pelatih Indonesia). Pemerintah tentunya bisa terbantu dalam memperhatikan kehidupan mantan atlet yang kini merosot drastis.

"Komnas API ini kita bentuk untuk menyelesaikan masalah di dunia olahraga. Banyak atlet-atlet yang belum sejahtera meski dia sudah juara di level internasional. Tidak sedikit yang kehidupannya di bawah rata-rata. Karena itu kami akan berjuang untuk kesejahteraan mereka," ucap Suryadi Gunawan selaku Presiden Komnas API.

"Mereka adalah bagian rakyat yang harus dilindungi, disejahterakan, dan sebagainya. Mereka tidak boleh dianaktirikan. Kita akan berjuang untuk memenuhi kesejahteraan para mantan atlet. Kita akan berusaha mewujudkan itu," ujar Dewan Penasehat Komnas API, Rieke Diah Pitaloka menambahkan.

Komnas API telah menyusun langkah-langkah yang bakal mereka lakukan demi mewujudkan rencananya. Dalam perjalanannya nanti, Komnas API akan berusaha menggandeng komisi 10 DPR RI yang bertugas menangani olahraga di Indonesia.

Baca Juga:
Konglomerat Singapura Gagalkan Rencana MU Beli Wonderkid Portugal
Van Persie Antusias Main Bareng Falcao dan Di Maria
6 Calon Mesin Gol Serie A

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.