Sukses

Wahyu/Ade Depak Juara Dunia Junior

Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso menyingkirkan Puavaranukroh Dechapol/Ketlen Kittinupong asal Thailand.

Liputan6.com, Palembang - Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso melangkah ke babak kedua Yonex-Sunrise Indonesian Masters Grand Prix Gold 2014. Ganda putra Indonesia itu menyingkirkan Juara Dunia junior 2014 asal Thailand, Puavaranukroh Dechapol/Ketlen Kittinupong, lewat pertandingan rubber game 21-19, 18-21, dan 22-20.

Bertanding di lapangan dua GOR Dempo, Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (10/9/2014), laga Wahyu/Ade kontra Puavaranukroh/Ketlen berjalan sengit serta riuh dengan teriakan dan dukungan penonton.

Di game pertama, Wahyu/Ade menang dengan skor tipis 21-19. Tapi, di game kedua giliran Puavaranukroh/Ketlen yang menang dengan skor 21-18. Di game penentuan, kedua pasangan saling kejar mengejar angka. Wahyu/Ade yang sudah berada di atas angin saat unggul 11-8 di interval game ketiga kembali tertekan saat lawan berbalik unggul 11-21.

Puavaranukroh/Ketlen terus memimpin perolehan angka dengan skor 16-13 dan puncaknya mencapai match point 20-18. Di saat-saat menegangkan ini, penonton terus bersorak sorai menyemangati Wahyu/Ade.

http://cdn0-e.production.liputan6.static6.com/medias/735278/big/077203400_1410349167-20140910PBSI_IM_2014_Ade_Wahyu.jpg

"Saat ketinggalan di poin-poin kritis, kami berusaha main tenang, tak terburu-buru. Pelatih juga bilang kalau pertandingan belum berakhir. Teriakan penonton saat kami tertinggal tidak membuat kami terbebani, malah kami tambah semangat dan jadi percaya diri," kata Ade usai pertandingan.

Di saat-saat inilah, Puavaranukroh/Ketlen terlihat frustasi karena Wahyu/Ade meraih tiga poin berturut-turut untuk memenangkan pertandingan dengan dramatis 22-20 setelah adu setting.

"Pasangan Thailand ini memang punya pertahanan yang bagus, mereka juga pintar mengatur permainan. Sebetulnya Wahyu/Ade bisa menang straight game, tapi mereka memaksakan main kencang terus. Seharusnya kalau lihat lawan pola mainnya begitu, kita atur dulu bola-bolanya," ujar jelas Aryono Miranat, pelatih yang mendampingi Wahyu/Ade saat bertanding.

"Agak kaget juga dapat perlawanan sengit dari pasangan Thailand ini. Setelah kalah di game pertama, mereka mengubah permainan dengan banyak mendorong bola ke belakang dan sering memancing kami. Pertandingan ini kami jadikan pelajaran untuk laga selanjutnya, kami tidak boleh lengah, harus langsung konsentrasi," beber Wahyu.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini