Sukses

Liliyana Natsir Penasaran dengan Asian Games

"Iya memang penasaran rasanya dan ingin dapat medali emas Asian Games," kata Liliyana Natsir.

Liputan6.com, Incheon - Asian Games menjadi ajang yang dinanti-nanti Liliyana Natsir. Sebagai pemain yang sudah malang melintang di kancah perbulutangkisan dunia, pemain spesialis ganda campuran ini punya segudang prestasi yang mengharumkan nama Indonesia.

Koleksi medali yang diraihnya pun sudah tak terhitung. Mulai dari medali emas turnamen kelas grand prix gold, super series, hingga super series premier sudah diraihnya. Gelar-gelar bergengsi, seperti SEA Games, All England, dan Kejuaraan Dunia juga telah dikantongi Liliyana yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad.

Bahkan medali Olimpiade yang menjadi impian setiap pebulutangkis pun pernah diraihnya. Meski belum berhasil mempersembahkan medali emas, Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto di Olimpiade Beijing 2008 menambah pundi-pundi medali Indonesia dengan medali perak.

http://cdn0-e.production.liputan6.static6.com/medias/57613/big/tantowi-ahmad-liliyana-natsir--130523b.jpg

Namun, ada satu medali yang belum berhasil diraihnya, yaitu medali dari laga perseorangan di ajang Asian Games. Di nomor beregu, Liliyana  pernah meraih medali perunggu bersama tim putri Indonesia pada ajang Asian Games 2010 di Guangzhou, Tiongkok. Di nomor perorangan, Liliyana yang kala itu sudah berpasangan dengan Tontowi terhenti di babak kedua setelah kalah dari pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, 15-21 dan 17-21

"Asian Games berlangsung empat tahun sekali dan ditunggu-tunggu semua atlet, semua pasti inginnya juara. Di Asian Games juga tak hanya ada bulutangkis, tapi ada cabang olahraga lain dan kami kumpul di athlete village, jadi suasananya beda," kata Liliyana di Incheon, Korea Selatan, Senin (22/9/2014).

"Iya memang penasaran rasanya dan ingin dapat medali emas Asian Games. Tapi keinginan ini harus bisa dikontrol juga karena saya belajar dari pengalaman di Olimpiade London,"ucapnya.

Di Olimpiade London 2012, Tontowi/Liliyana yang ditargetkan untuk meraih medali emas harus terhenti di semifinal  usai dikalahkan ganda campuran China, Xu Chen/Ma Jin, 23-21, 18-21, dan 13-21.

http://cdn1-e.production.liputan6.static6.com/medias/49673/big/tontowi-ahmad-dan-liliyana-natsir-130619c.jpg

Pada Asian Games 2014, Tontowi/Liliyana diunggulkan di posisi ketiga. Berbeda dengan Asian Games sebelumnya dimana kala itu mereka baru saja berpasangan, Tontowi/Liliyana kini merupakan salah satu pasangan ganda campuran yang ditakuti. Keduanya telah mengantongi berbagai gelar bergengsi seperti BWF World Champion 2013 serta juara All England tiga kali pada tahun 2012, 2013 dan 2014.

"Target kami tetap medali emas. Ini memang judulnya Asian Games, tetapi lawan-lawan saya sama saja seperti di kejuaraan bulutangkis lainnya. Banyak musuh bebuyutanm seperti Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok). Hanya minus Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) saja," ujar Liliyana. "Pokoknya kami mau step by step dulu, fokus satu demi satu pertandingan."

Di babak pertama, Tontowi/Liliyana akan menghadapi wakil dari Nepal, Bikash Shrestha/Nangsal Tamang. Peluang menang tentu sangat besar mengingat ganda asal Nepal kelasnya masih jauh dibawah Tontowi/Liliyana.

Pertandingan nomor ganda campuran Asian Games 2014 akan berlangsung di Gyeyang Gymnasium, Kamis (25/9/2014) mulai pukul 13.30 waktu Incheon.









* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.