Bulutangkis Penuhi Target Raih Dua Medali Emas

Ganda Putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Humas PP PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Tim bulutangkis Indonesia memenuhi target dua medali emas di ajang Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan. Dua medali emas dipersembahkan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sementara ganda campuran menyumbang dua medali melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang meraih perak dan Praveen Jordan/Debby Susanto dengan medali perunggu.

"Selamat kepada tim bulutangkis Indonesia yang telah meraih dua medali emas, satu medali perak, dan satu perunggu. Ini adalah prestasi yang membanggakan, bulutangkis telah memenuhi target dua emas yang telah ditetapkan. Terima kasih atas perjuangan tim selama Asian Games dan selamat kembali ke Tanah Air," kata Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI, di Jakarta, Senin (29/9/2014) malam WIB.

Seperti diungkapkan manajer tim Lius Pongoh, tim bulutangkis menargetkan dua emas di Asian Games 2014, meski perkiraan meleset di nomor ganda campuran. Tontowi/Liliyana yang ditargetkan meraih medali emas, belum berhasil. Pasangan Juara Dunia 2013 itu kalah dari Zhang Nan/Zhao Yunlei asal Tiongkok.

"Tontowi/Liliyana sudah berusaha, namun lawan tampil lebih baik. Semoga Tontowi/Liliyana dapat mengambil pelajaran dari pertandingan ini dan bisa membalas kekalahan serta tampil lebih baik di turnamen selanjutnya," ucap Gita.

Pencapaian Greysia/Nitya memang melampaui target awal yang ditetapkan. Ganda putri rangking 10 dunia ini awalnya hanya ditargetkan untuk membawa pulang medali perunggu, namun mampu menggondol emas.

"Evaluasi secara keseluruhan, penampilan para pemain sudah cukup bagus, mereka sudah berusaha. Target kami dua emas memang tercapai, tetapi memang perkiraan meleset di ganda putri dan ganda campuran," ujar Lius.

Lius menambahkan, kiprah pemain muda selama Asian Games 2014 juga sudah cukup baik. Namun, Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie dan Hanna Ramadini dinilai memang masih kurang jam terbang, apalagi kejuaraan ini levelnya cukup tinggi. Jelang Olimpiade 2016, Lius mengatakan para pemain harus lebih dipersiapkan lagi, khususnya pemain-pemain pelapis yang seharusnya dapat mendampingi pemain senior.