Sukses

Kegagalan Timnas U-19 Bukan Salah Pelatih dan Tur Nusantara

Timo menilai selama ini Timnas U-19 sudah disiapkan dengan baik termasuk sejumlah laga uji coba baik di dalam maupun di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta- Pengamat sepak bola Timo Scheunemann meminta masyarakat Indonesia jangan menyalahkan pelatih Indra Sjafri atau Tur Nusantara sebagai penyebab kegagalan Timnas U-19 Indonesia lolos ke Piala Dunia U-20.

Seperti diketahui, Timnas U-19 Indonesia harus menelan pil pahit di fase grup Piala Asia U-19. Evan Dimas Darmono cs selalu menelan kekalahan di dua laga awal sehingga dipastikan tidak lolos ke babak selanjutnya. Padahal bila ingin ke Piala Dunia U-20 harus menjadi semifinalis.

Setelah kegagalan di Myanmar, mulai banyak suara sumbang mempertanyakan kemampuan Indra dalam meracik tim mengingat Timnas U-19 tampil monoton di dua laga awal.

"Pandangan saya agak berbeda dari masyarakat umum yang kebanyakan mengkritik pelatih. Ini bukan salah pelatih. Organisasi tim sudah lebih rapi dari timnas yang lain. Semua pelatih tidak ada yang sempurna," kata Timo saat dihubungi Liputan6.com.

"Kesalahan karena adanya harapan yang luar biasa sehingga membebani. Penampilan Timnas U-19 lumayan bagus tapi masih belum level Asia apalagi dunia."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Persiapan Sudah Maksimal

Timo menilai selama ini Timnas U-19 sudah disiapkan dengan baik termasuk sejumlah laga uji coba baik di dalam maupun di luar negeri. Timo tidak mempermasalahkan sorotan berlebihan dari media terhadap Garuda Jaya.

"Persiapan Timnas U-19 sudah benar. Kegagalan ini bukan karena tur nusantara dan perhatian berlebihan dari media massa. Sorotan terhadap Timnas U-19 tak bisa dihindari karena kita sudah lama tidak pernah juara," sambung Timo.

"Laga-laga uji coba yang digelar untuk timnas sudah tepat. Dari yang levelnya mudah meningkat hingga yang sulit di Spanyol. Saya melihat tidak ada kesalahan dari pelatih atau Tur Nusantara."

"Kelemahan Timnas U-19 ada pada ketidakstabilan secara taktis selama 90 menit. Kerapian transisi dari menyerang ke bertahan tidak stabil. Tapi saya lihat kelemahan ini ada di semua level tim nasional, bukan hanya U-19. Memang tidak mudah dan butuh penyesuaian. Solusinya adalah akademi. Seluruh tim pro di Indonesia harus memiliki akademi yang benar-benar profesional," tegas Timo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.