Sukses

Piala Afrika dan Milan Dikoyak Isu Ebola

Wabah ebola membuat Piala Afrika 2015 terancam diundur. Tak hanya Benua Hitam yang galau, karena seorang pemain Milan pun terjangkit?

Liputan6.com, Milan - Gelaran Piala Afrika selalu membuat gerah klub Eropa pemilik punggawa asal Benua Hitam. Betapa tidak, turnamen empat tahunan ini digelar di awal tahun saat kompetisi domestik di zona UEFA saat tengah seru-serunya digeber. 

Tapi ternyata di 2015 depan isu menjadi lebih bergolak lantaran konfederasi sepak bola Afrika (CAF) melihat wabah penyakit ebola tidak bakal mengganggu agenda penting tersebut. Pada sisi berlawanan, sang calon tuan rumah Maroko justru paranoid lantaran khawatir para kontestan dan pendukungnya membawa masuk virus ebola ke wilayahnya.

Pemerintah Maroko keberatan jika Piala Afrika 2015 tetap digelar pada 17 Januari hingga 8 Februari lantaran WHO belum memberikan sinyal bahwa serangan virus ebola tidak bakal kembali menyeruak. Ebola telah memakan korban empat ribu jiwa warga Afrika barat sejak awal 2014 dan Maroko yang berada di belahan Afrika utara jelas khawatir terkena imbas.

Morocco Herald pada Senin (13/10/2014) pun memuat jawaban dari Presiden CAF, Issa Hayatou, yang menyatakan sangat kecil kemungkinan pesta sepak bola Afrika itu diundur, namun pihaknya akan menggelar sidang komite eksekutif pada 2 November mendatang dan menemui pemerintah Maroko pada keesokan harinya. 

"CAF harus melihat kepentingan yang lebih besar. Bila Piala Afrika diundur banyak kepentingan klub dan tim nasional yang bakal terganggu. Belum lagi bila kita bicara soal dukungan sponsor dan upaya pihak asosiasi nasional sepak bola Maroko yang telah bersiap untuk menjadi tuan rumah yang baik," sebut Hayatou. 

Uniknya, belum lagi Piala Afrika digelar, ternyata isu panas ebola justru juga sudah membuat gerah AC Milan. Salah satu gelandangnya asal Ghana ramai dibahas di twitter telah terkena penyakit ebola dan berpeluang menulari seantero anggota skuat I Rossoneri. Siapakah dia gerangan?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Michael Essien Menggugat

Michael Essien wajar menjadi rada-rada kalap setelah di awal pekan ini disebut mengalami demam tinggi di Milano dan kuat diduga terjangkit virus ebola. Jangkar energik berusia 31 tahun yang sudah merumput di tanah Italia sebanyak 10 kali itu langsung membantah lewat akun twitternya dengan tagar #falsenews (berita bohong).

Mendukung pernyataan bekas pemain Chelsea dan Real Madrid tersebut, situs resmi Milan pun mengkonfirmasi dengan menyebut bahwa pemberitaan soal serangan ebola yang merasuki kubu Il Diavollo Rossi sangat-sangat tidak bertanggung jawab.

Berita miring tersebut jelas akan memicu kekhawatiran warga Milano dan juga negara Italia secara umum karena menyangkut penyebaran penyakit yang mematikan. "Isu ini berbahaya karena bukan hanya menyangkut sepak bola saja tapi juga soal kepentingan kemanusiaan," kata jubir AC Milan, Riccardo Coli.

Melihat sikap Coli yang berapi-api, Essien kemudian memberi sinyal kepada media bahwa dirinya pun siap menggugat penyebar isu tersebut, terlebih bila berita hanya dibangun dari rumor yang bertebaran di media sosial. Hingga Senin ini Essien memang tidak mengalami gangguan kesehatan sedikitpun dan terlihat berlatih normal guna menantang Hellas Verona pada Ahad mendatang. Semangat!

Baca juga:

Berlusconi: Balotelli Seperti Apel Busuk

6 Rival Utama Manchester United Versi Herrera

Silva: Chelsea Takkan Mudah Jadi Juara Liga Inggris

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.