Sukses

Fans PSCS Cilacap Diserang Kelompok Bercadar Hingga Tewas

Fans PSCS Cilacap diserang di depan Bandara Adi Sucipto Karang Anyar Solo.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok orang bercadar menyerang bus yang ditumpangi puluhan fans PSCS Cilacap, Minggu (12/10/2014) malam di Jln Solo tepatnya depan lapangan Parkir Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Penyerangan itu mengakibatkan satu orang suporter meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka-luka.

Fans yang luka-luka disebabkan terkena sabetan pedang dan lemparan batu.Sedangkan supoter yang meninggal dunia bernama Muhammad Ikhwanudin (19) warga Petenangan, Bantah Sari Cilacap Jawa Tengah. Ikhwanudin mengalami luka di bagian wajah dan luka bekas tusukan di sekitar ulu hati.

Salah satu suporter PSCS Cilacap Yufi Arizan  menjelaskan, saat bus memasuki Prambanan Sleman sudah dilempari batu oleh sekelompok orang. Tak hanya itu, beberapa motor dan satu mobil berusaha mengejar  bus yang ditumpanginya.

" Kita habis nonton PSCS di Solo, pas pulang sampai di Prambanan sudah dilempari. Ada teman yang melihat beberapa motor dan satu mobil mengikuti dari belakang," kata Yufi di Polsek Depok Timur, Senin (13/10/201).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bus Distop

Mengetahui dikejar, bus melaju kencang. Namun sesampai di bandara Adi Sucipto, bus berhasil dilewati dan distop.Setelah berhenti, beberapa orang pengendara motor yang mengejar masuk ke dalam bis dan memukuli penumpang. Yufi menjelaskan orang yang tak dikenal itu mengenakan cadar warna hitam, juga membawa pentungan serta senjata tajam.

"Sekitar 4 orang yang masuk membawa pentungan dan senjata tajam. Mereka membabibuta, kita tidak bisa apa-apa," katanya.

Setelah melakukan penyerangan sekitar 20 menit, para pelaku lantas melarikan diri dan membuat puluhan suporter PSCS Cilacap mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam. Sementara Muhammad Ikhwanudin korban meninggal Dunia dibawa ke RS Sarjito Yogyakarta untuk diotopsi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini