Sukses

Menguak Strategi Kabau Sirah Muda 'Seruduk' Juara Bertahan

Sukses ini membuat Semen Padang menuliskan sejarah baru di ISL U-21 sejak bergulir 6 tahun lalu.

Liputan6.com, Bandung: Semen Padang tampil sebagai juara ISL U-21 2014, kemenangan besar empat gol tanpa balas atas juara bertahan Sriwijaya FC menasbihkan Kabau Sirah Muda sebagai kampiun. Terus menggempur celah di barisan belakang Sriwijaya menjadi jurus Semen Padang bisa dengan mudah menyeruduk Sriwijaya FC.

Sukses ini membuat Semen Padang menuliskan sejarah baru di level kelompok umur kompetisi tertinggi di Indonesia itu, juara untuk pertama kali sejak kompetisi ISL U-21 digelar musim 2008-09 sekaligus mematahkan dominasi Persela Lamongan yang sukses mempertahkan gelar dua musim beruntun pada 2011 dan 2012.

Pelatih ISL U-21, Delfi Adri menyebut kekuatan mental berada di balik gelar juara dalam pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (19/10/2014) kemarin. Hasil tersebut membuat sang arsitek berniat mempromosikan sejumlah pemain U-21 ke tim senior Semen Padang. "Salah satunya Nelson Alom," kata Delfi.

Perjuangan Semen Padang merebut gelar juara terhitung tidak mudah, setelah di menit 78 mereka kehilangan pemain Rezi Syafrianto karena diusir wasit. Beruntung pemain tidak mengendurkan serangan."Kami melakukan counter-attack dengan sempurna dan memiliki pemain sayap yang memiliki kecepatan," jelas Delfi.

Menurut Delfi, Sriwijaya tetap mampu memberikan kesulitan pada Semen Padang. Namun, tim asuhannya mampu memanfaatkan celah di daerah pertahanan."Ada lubang di sektor belakang. Jadi saya menginstruksikan pemain terus menggempur titik lemah itu lewat kecepatan pemain sayap kami," ungkapnya.

Performa menjanjikan yang ditunjukkan Alom sepanjang gelaran ISL U-21 membuat mantan pemain Persipura Jayapura itu menyabet gelar penghargaan pemain terbaik. "Saya berterima kasih kepada pelatih, manajemen dan teman-teman. Tanpa mereka, saya bukan siapa-siapa di tim ini. Saya juga selalu siap bermain dimanapun baik di junior maupun senior," tutur Alom.

Di lain pihak, pelatih Sriwijaya FC Andi Susanto menerima dengan lapang dada kekalahan ini. "Terkadang, kami mendapat hasil manis dan terkadang mengecewakan. Ini sudah menjadi bagian dari permainan."

"Saya tetap apresiasi pemain yang sudah berjuang keras di laga ini. Kami sudah berjuang. Ke depan, kami harus melakukan persiapan lebih lama lagi dan panjang lagi," ungkap Andi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.