Sukses

3 Laga Kontroversial Arema yang Diduga Dibantu Wasit

Tim berjuluk Singo Edan itu dinilai 'dibantu' wasit untuk melanjutkan langkah ke babak 4 besar.

Liputan6.com, Arema Indonesia menjadi klub yang paling disorot setelah perhelatan babak 8 besar berakhir. Tim berjuluk Singo Edan itu dinilai 'dibantu' wasit untuk melanjutkan langkah ke babak 4 besar.

Pertandingan kontra Semen Padang di pertandingan terakhir babak penyisihan grup menyisakan tanda tanya besar soal kepemimpinan wasit Novari Iksan. Manajemen Semen Padang merasa seharusnya wasit memberikan dua penalti menyusul pelanggaran Kurnia Meiga terhadap Osas Saha dan Esteban Vizcarra di kotak terlarang. Tapi wasit tidak memberinya.

Dari catatan yang dirangkum Liputan6.com, setidaknya terdapat dua pertandingan lagi di mana Arema diduga diuntungkan oleh wasit.

Pertandingan mana saja itu, ikuti ulasannya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Arema vs Persib

Pada pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, (25/5/2014) di babak penyisihan grup Wilayah Barat, wasit pertandingan Suyanto memberikan penalti di menit 67 menyusul pelanggaran Vladimir Vujovic terhadap I Gede Sukadana. Gustavo Lopez yang bertindak sebagai eksekutor menjalankan tugas dengan sempurna.

Wasit juga tidak memberikan hukuman terhadap Lopez karena beberapa kali melakukan diving di kotak terlarang agar mendapatkan penalti. 

Suyanto memimpin pertandingan di dampingi dua asisten, Fajar Sigit Prasetiyo dan Zainal Khotamilaili, serta wasit cadangan Maulana Nugraha. Sementara pengawas pertandingan, Purwidyastanto. 

Dampak dari penalti tersebut, Persib hanya mampu mendapat satu poin dari Malang setelah bermain imbang 2-2.

3 dari 4 halaman

Persela vs Arema

Menghadapi Persela Lamongan, (8/10/2014) di Stadion Surajaya, Arema mendapat dua penalti kontroversi yang dicetak Alberto Goncalves dan Samsul Arif.

Dua pemain Laskar Joko Tingkir, Taufik Kasrun dan Eddison Alves harus bertanggung jawab atas penalti terjadinya dua penalti tersebut. Padahal, Taufik dan Addison menjadi pencetak dua gol Persela dalam pertandingan itu.

Penalti pertama Arema didapat ketika Taufik menarik baju Hendro Siswanto. Prasetyo Hadi yang memimpin jalannya pertandingan kembali memberikan penalti buat Arema setelah tangan Addison mengenai bola di area kotak terlarang. Skor berubah menjadi 2-2 di akhir pertandingan.

4 dari 4 halaman

Semen Padang vs Arema

Pertandingan ini kontroversi ini mengiringi langkah Arema melaju ke babak semifinal ISL 2014 pada. Pihak Kabau Sirah merasa keputusan wasit Novari Iksan yang memimpin pertandingan berat sebelah. Pertandingan yang berakhir 2-2 membuat Semen Padang gagal  ke semifinal.

Wasit Novari tidak memberikan penalti menyusul pelanggaran kiper Kurnia Meiga terhadap striker Semen Padang Osas Saha. Anggota Komite Wasit PSSI, Jimmy Napitupulu coba memberikan penjelasan.

Untuk situasi Osas Saha, bola yang ditendang sudah mengarah ke gawang dan memberikan keuntungan bagi Semen Padang sehingga wasit tidak langsung menghentikan pertandingan. "Namun, saat bola sudah diamankan oleh pemain belakang Arema, wasit harusnya menganggap itu sebagai pelanggaran," ujar Jimmy.

"Posisi wasit juga salah. Dia berada di posisi yang tidak leluasa dalam melihat benturan yang terjadi antara Saha dan Kurnia Meiga," sambungnya.

Sedangkan untuk pelanggaran terhadap Vizcarra, wasit Novari tampak ragu mengambil keputusan karena hakim garis tidak kunjung mengangkat bendera karena Vizcarra telah berada dalam posisi offside.

"Memang, performa wasit di laga itu tidak bagus. Performa mereka berada di bawah standar. Konsentrasi sangat buruk. Berkali-kali posisi mereka tidak bagus. Saya langsung tanya kepada mereka apa yang terjadi," kata Jimmy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.